Surabaya, cakrawalanews.co – Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim Wahid Wahyudi mengatakan berdasarkan hasil operasi besar-besaran Dishub Jatim mulai Januari 2017, untuk angkutan di jalan raya dari 38.818 kendaraan yang dicek, sebanyak 20 persen tidak layak jalan. Kemudian di terminal, dari 21.344 kendaraan yang dicek, ada 25 persen yang tidak layak jalan.
Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Prov Jatim Tahun 2017 di Hotel Shangri-La Surabaya, Senin (12/6).
Gubernur Jatim Soekarwo meminta aparat yang bertugas dalam pelaksanaan mudik lebaran seperti Dinas Perhubungan (Dishub), Polri, TNI maupun terkait agar lebih memaksimalkan pelayanannya kepada pemudik. Selain itu, harus bersikap humanis saat memberikan pelayanannya.
“Pelayanan ini masalah mendasar, petugas harus ramah dan senantiasa tersenyum jangan sampai petugas kok mukanya seram,” ujar Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim di tempat yang sama.
Soekarwo menjelaskan, berdasarkan hasil pengamatan tahun lalu, banyak pemudik yang merasa senang dan berterimakasih karena di saat macet panjang, petugas dengan ramah memberikan makanan dan minuman serta bantuan bagi para pemudik. “Ternyata macet tidak masalah bila pelayananan baik, petugas memperdulikan dan melayani dengan baik. Jadi pemudik merasa tidak sendiri,” terangnya.
Selain itu, Gubernur juga meminta bantuan Bupati/Walikota, untuk memberikan pelayanan maksimal di daerahnya masing-masing. Menginggat, hal itu menjadi bagian dari konsep pemerintahan dimana negara hadir di tengah-tengah masyarakat, salah satunya melalui pelayanan masyarakat.
Bupati/Walikota dan Dinas Kesehatan, katanya, juga diminta untuk menggerakkan layanan kesehatan seperti posko-posko kesehatan, puskesmas 24 jam, ponkesdes, serta rumah sakit terutama spesialis orthopedi. Ini penting dilakukan agar pemudik tidak stress saat menghadapi kemacetan. “Semakin nampak pelayanan kesehatan di jalanan, semakin berkurang pemudik yang stress. Sekitar 80 persen orang sakit karena jiwanya yang sakit,” katanya.
Selain kepada aparat, Gubernur juga menghimbau pada aparat pendukung seperti Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Surabaya (BBPJN V) untuk rutin melakukan cek kondisi jalan. Kemudian, bagi pengusaha angkutan umum agar melakukan pengecekan kondisi armadanya sebelum petugas dari Dishub melakukan pengecekan atau ramp check. Ini dilakukan sebagai bagian memberikan kepastian bagi penumpang.
Selain itu, lanjutnya, Gubernur juga meminta bantuan kepada Menteri Perhubungan untuk menyediakan 19 rest area untuk jembatan timbang. Pakde Karwo berharap unsur pengusaha memberikan dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan mudik tahun ini. “Kepada para pengusaha, bila ingin usahanya lancar, bantulah minuman atau makanan bagi pemudik di rest area, tapi kalau tidak kami juga sudah siap,” katanya.
Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan RI, Wahju Satrio Utomo mengatakan, Tahun 2017 ini jumlah pemudik di Indonesia baik melalui angkutan umum maupun kendaraan pribadi, diprediksi meningkat. Dibandingkan Tahun 2016 lalu, pemudik yang menggunakan angkutan udara naik 9,80 persen, kereta api naik 7,16 persen dan penyeberangan laut naik 4,57 persen.
Sedangkan angkutan bus turun 2,11 persen. Sedangkan angkutan pribadi, untuk mobil pribadi naik 12,01 persen dan sepeda motor naik 15,42 persen. Untuk kesiapan sarana transportasi Tahun 2017, untuk bus (AKAP, AKDP, Pariwisata) disiapkan 48.790 bus atau naik 2.312 bus dari tahun lalu. Untuk penyeberangan laut, disediakan 1.278 kapal dengan rincian 26 kapal PELNI, 28 kapal ro-ro swasta, 74 kapal swasta, 1.049 kapal swasta jarak dekat dan 101 kapal perintis. Untuk pesawat udara disiapkan 532 pesawat udara yang diopersikan 14 perusahaan penerbangan.
Sementara itu, untuk angkutan kereta api, disiapkan lokomotif siap operasi sebanyak 453 lokomotif, dengan jumlah kereta api reguler sebanyak 333 kereta dengan tambahan lebaran dan TS K3 Premium sehingga berjumlah 379 kereta. (wak)