Sidoarjo, Cakrawalanews.co – Para warga Desa Sidokepung, Kabupaten Sidoarjo menggelar aksi demonstrasi menuntut anak-anaknya bisa masuk sekolah. Para warga ini membawa anak-anaknya nggeruduk SMPN 2 Buduran Sidoarjo.
Para warga menuding pihak sekolah telah mengingkari janji dengan tidak menampung anak-anaknya masuk sekolah di SMPN 2 Buduran. Para warga yang kebanyakan ibu-ibu ini beserta anaknya berteriak di depan pintu masuk sekolah yang sudah dikunci dan dijaga puluhan petugas dari Polres Sidoarjo.
“Anak saya harus masuk, anak saya harus masuk,” teriak seorang ibu bernama Likuisa (38) yang bertempat tinggal di Desa Sidokepung RT 29 RW 7 sambil mengepalkan tangan di depan pintu masuk SMPN 2 Buduran, Selasa (11/7/2017).
Teriakan Likuisa diikuti para warga lainnya yang anak-anaknya juga terancam tidak bisa sekolah.
“Iya betul, iya betul. Utamakan warga Sidokepung,” teriak warga lainnya.
Di lokasi warga dan anak-anak masih bertahan di depan sekolah. Mereka menunggu keputusan pihak sekolah yang masih melakukan musyawarah tertutup antara Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, Camat Buduran, Kepala Sekolah SMPN 2 beserta perwakilan warga.
Warga juga membawa poster dan pamflet di antaranya berisikan: “Wajib Belajar 9 Tahun Tapi Kenapa Daftar Sekolah Dipersulit”, “Mohon Maaf Pintu Gerbang Sekolah Kami Gembok, Anak-anak Kami Tidak Bisa Menempuh Pendidikan di SMPN 2 Buduran ini”, “Anak Kami Harus Bisa Sekolah di SMPN 2 Buduran”.
Aksi warga ini dipicu janji pihak sekolah dengan warga Desa Sidokepung untuk mengutamakan anak-anaknya diterima di SMPN 2 Buduran. Gedung SMPN 2 Buduran ini dibangun di atas tanah gogol milik Likuisa dan Harmin, warga Desa Sidokepung. Namun kesepakatan itu diingkari dengan tidak menampung anak-anak warga Sidokepung.(dtc/ziz)