Surabaya, cakrawalanews.co – Tingginya masalah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Surabaya membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membuat skema penanganan yang lebih meningkatkan kuantitas pengawasan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Supomo menuturkan, Pemkot saat ini lebih meningkatkan kuantitas dari pengawasan, pemantauan, dan pengendalian, untuk mengantisipasi datangnya PMKS ke Surabaya.
“Kita terus gerakkan Kecamatan, Kelurahan RT dan RW, dalam mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan adanya permasalahan sosial dan keamanan “ tuturnya.
Ia juga menyebut, hal itu juga dalam rangka mengantisipasi timbulnya teroris di Surabaya, siapa pun boleh datang ke Surabaya, asalkan kemudian mereka mempunyai tujuan yang jelas, kalau mereka disini ketahuan menjadi PMKS, maka akan kita tertibkan dan kalau bisa kita ajak ngomong, maka akan langsung kita pulangkan ke daerah asal.
“ Setiap bulan sekitar 50 sampai 60 PMKS dipulangkan ke daerah asal, dan setiap hari yang datang ke tempat kami dari hasil penertiban itu sekitar tiga sampai empat orang yang datang,” tuturnya.
Supomo menambahkan, di Surabaya ada beberapa panti yang terus dioptimalkan untuk mengurusi PMKS, dan di Surabaya sendiri merupakan panti yang terbesar dalam menangani masalah PMKS, dengan jumlah sekitar 1600 penghuni.
“Di panti sendiri kita tangani layaknya manusia, kodratnya manusia, kita obatkan, kita beri pelatihan, kita berikan makan dan pakaian yang layak, agar mereka bisa hidup lebih baik. Paling mendominasi di liponsos saat ini adalah ODGJ, untuk pengobatannya biasanya secara longtime, kita opnamekan dulu selama satu minggu di rumah sakit, kemudian kita rawat ke tempat kami, selanjutnya kita antar mereka obat jalan secara rutin ke rumah sakit, lha itu butuh waktu lama, bahkan puluhan tahun, karena penyembuhannya juga butuh waktu yang lama,” imbuh Kadinsos.
Saat ini, Sambung Supomo, liponsos sendiri telah dilakukan perluasan, sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada para penyandang PMKS. Jumlah penghuni liponsos saat ini yang laki-laki sekitar 800 dan perempuan sekitar 400, jumlah totalnya mencapai sekitar 1600 PMKS, dengan dibantu sekitar 150 petugas.
“Upaya-upaya terus kami lakukan untuk melayani mereka, selain melakukan perluasan liponsos, juga kita terus lakukan pengobatan, ada juga yang sudah mendekati sembuh itu kita rekreasikan ke kebun binatang, ke taman-taman, kita ajak mereka jalan-jalan, sebagai upaya untuk mengingat kembali memori mereka, upaya apapun kita tempuh agar mereka cepat sembuh,” pungkasnya.(hdi/cn02)