Cakrawalanews.co – Telur dadar merupakan hidangan populer yang disukai banyak orang. Namun, baru-baru ini beredar informasi yang menyebutkan bahwa konsumsi telur dadar dapat memicu diabetes dan kanker. Hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi para pecinta telur dadar.
Dokter gizi dr. Tan Shot Yen, M.Hum memberikan penjelasan ilmiah terkait hubungan antara konsumsi telur dadar dan risiko diabetes dan kanker.
Mitos:
Telur dadar tinggi kolesterol, sehingga dapat meningkatkan risiko diabetes dan kanker.
Fakta:
Menurut dr. Tan, telur memang mengandung kolesterol, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi telur tidak secara signifikan meningkatkan risiko diabetes dan kanker.
Kolesterol dalam telur tidak seberbahaya yang dibayangkan. Justru, telur mengandung banyak nutrisi penting seperti protein, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan konsumsi satu telur per hari untuk orang dewasa yang sehat.
Mitos:
Memasak telur dengan cara digoreng, seperti telur dadar, menghasilkan senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.
Fakta:
Memasak telur dengan cara digoreng memang dapat menghasilkan senyawa karsinogenik, namun jumlahnya sangat kecil dan tidak signifikan untuk meningkatkan risiko kanker.
Risiko kanker lebih dipengaruhi oleh faktor lain seperti gaya hidup dan faktor genetik.
Untuk meminimalisir risiko karsinogenik, dr. Tan menyarankan untuk menggunakan minyak goreng yang sehat dan hindari memasak telur sampai gosong.
Menurut dr. Tan, informasi yang menyebutkan bahwa konsumsi telur dadar dapat memicu diabetes dan kanker adalah mitos. Telur dadar aman dikonsumsi dalam jumlah yang moderat sebagai bagian dari diet seimbang.(*)