Surabaya, cakrawalanews.co – Pembangunan rumah pompa Petekan nampaknya menjadi fokus Pemerintah Kota (Pemkot) diawal tahun 2020 ini. Percepatan pembangunan terus dilakukan guna menanggulangi banjir di Kota Surabaya.
Saat ini selain tengah melakukan pengerukan sisa-sisa tanah pengurukan yang berada di sisi utara pintu air petekan Pemkot Surabaya tengah berencana melakukan melakukan lelang lanjutan rumah pompa.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati mengatakan bahwa rencananya dalam akhir bulan ini akan dilakukan lelang berikutnya untuk penambahan rumah pompa petekan dengan kapasitas 5 meter kubik. Sehingga nantinya, rumah pompa petekan menjadi 25 meter kubik. Disamping itu, juga bakal menambah konstruksi dua pintu air di sisi sebelah timur.
“Saat ini satu pintu air sudah terbangun, nanti ditambah dua pintu air lagi, jadi totalnya ada tiga. Selain itu, sistemnya juga dibuat buka tutup, jadi perahu pelayaran bisa keluar masuk,” kata Erna Selasa (14/01).
Erna juga menyebut bahwa, rumah pompa ini fungsinya seperti gravitasi. Ketika elevansi permukaan air sungai tinggi, maka air kemudian akan dipompa menuju ke laut dan sebaliknya. Terlebih, desainnya pun juga dibuat heritage dan berbeda dengan yang lain. Hal ini untuk menambah daya tarik wisata Sungai Kalimas.
“Rencananya akan dibantu CSR (Corporate Social Responsibility) dari Pelindo untuk finishingnya nanti,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini Risma saat melakukan peninjauan diproyek rumah pompa Petekan Selasa (14/01) juga menegaskan bahwa pembangunan rumah pompa petekan, memang fungsinya dibuat berbeda dengan yang lain.
Rumah pompa Petekan lebih difungsikan untuk menyeimbangkan elevansi permukaan air sungai. Sehingga, air sungai akan tetap stabil dan seimbang. Namun sebaliknya, ketika elevansi permukaan air sungai berlebih, maka juga bisa dipompa menuju ke laut.
“Supaya perahu pariwisata juga masih tetap bisa berfungsi, kemudian juga masih ada untuk pembasahan air tanah kita. Sekarang air laut juga ndak bisa masuk, jadi air kita (sungai Kalimas) sekarang airnya tawar yang ada di situ,” ujar Wali Kota.(hdi/cn02)