Surabaya, cakrawalanews.co – Pemindahan area loading barang di pasar Pabean kini dikeluhkan oleh para pedagang. Pasalnya jarak yang terlalu jauh membuat kendala tersendiri bagil para pedagang.
Kondisi tersebut membuat pedagang ikan pasar Pabean mendesak Pemkot Surabaya agar mengijinkan loading tepat didepan pasar.
“Kita ingin loading seperti dulu yaitu didepan pasar, karena lebih cepat, effisien, kwalitas ikan terjaga” kata H Norman Fauzi tokoh masyarakat setempat.
Menurut pria yang juga politisi PPP ini sejak 2 bulan Pemkot Surabaya tidak lagi mengijinkan loading didepan pasar, melainkan cukup jauh dari depan pasar. Kondisi ini merugikan para pedagang.
“Pedagang harus membayar lebih mahal 2 kali lipat, dari yang semula Rp 8 ribu menjadi Rp 16 ribu per drum. Satu mobil bisa mengangkut 10 drum” kata Norman.
Selain itu loading yang jauh akan mempengaruhi kwalitas ikan. Karena banyak ikan yang rusak akibat saling bergesekan didrum, setelah air didrum dikurangi agar beban lebih ringan.
Norman mengingatkan peran pedagang pasar Pabean yang penting bagi pasokan ikan di Surabaya.
“ini pasar legenda. Seluruh supply ikan di Surabaya termasuk restoran dari pasar ini” jelasnya.
Karena itu kata caleg DPRD Kota Surabaya ini, pedagang ingin agar pemkot Surabaya membatalkan kebijakannya dengan mengajak komunikasi para pedagang.
“Pedagang ini punya niat yang sama dengan Pemkot yaitu menata Pasar Pabean. Kalau loading hanya membutuhkan waktu 10 menit saja maka tidak akan membuat macet. Lagi pula sekarang di sekitar pasar Pabean sudab bersih dari keberadaan PKL” tegas Norman.
Sementara setiap hari Pasar Pabean selalu dijaga petugas satpol memantau proses loading dan sterilisasi pedagang PKL. Alasan pemkot tidak membolehkan loading didepan pasar agar tidak terjadi kemacetan.(hdi/cn02)