Gresik, cakrawalanews.co – Puluhan warga Desa Tambak, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik ( Pulau Bawean) mendatangi kantor DPRD Kabupaten Gresik. Kedatangan mereka untuk menuntut Pemkab Gresik mengambilalih pengelolaan Pasar Desa.
Pasalnya, lahan pasar desa yang sebenarnya milik pemerintah daerah, diketahui sebagian bersertifikat perseorangan. Inilah yang kemudian memicu keresahan warga. Karena ada dugaan oknum yang memperjualbelikan lahan tersebut.
Mereka langsung ditemui dua komisi sekaligus. Yakni, Komisi I bidang hukum serta Komisi II bidang pendapatan. Selain itu, rapat kali ini dipimpin langsung Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gresik Moh Syafi’ AM.
“Kami minta pemerintah daerah segera mengambilalih pasar yang berdiri di atas tanah pemerintah daerah tersebut,” ujar, salah seorang warga Bawean Syaifudin Rouf kepada wartawan, Selasa (28/11).
Menanggapi hal ini, Kepal bidang (Kabid) Aset BPPKAD Kabupaten Gresik Herawan Eka Kusuma mengatakan pihaknya bersama Dinas Pertanahan sudah membentuk tim investigasi. Hasilnya, selain pasar tersebut ternyata ada 16 bidang lain yang merupakan asset Pemda.
“Sesuai dengan SK Bupati 50/1982 ada 17 bidang tanah disana yang disewakan kepada masyarakat,” ujarnya.
Saat dilakukan penelusuran, lanjut dia, ditemukan enam bidang di antara 17 bidang tersebut sudah disertifikatkan warga. Pengajuan sertifikat tersebut difasilitasi kecamatan pada tahun 2000.
“Ini yang masih kami selidiki, kenapa kecamatan pada saat itu malah mensertifikatkan asset pemerintah,” tuturnya.
Di tambahkannya pihaknya dalam waktu dekat bakal memasang plang yang menandakan bahwa tanah tersebut merupakan asset milik pemda. Sedangkan untuk bidang yang sudah bersertifikat, pihaknya bakal menyurati Badan Pertanahan Nasional (BPN).
“Kami akan meminta BPN mencabut sertifikat tersebut,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gresik Moh Syafi’ AM meminta kepada pemda untuk mempercepat proses tersebut. Sehingga, asset-aset yang dimiliki bisa segera terdata dan bisa dimanfaatkan.
“Saya kira persoalan ini sudah ditindaklanjuti pemerintah, jadi kita tinggal menunggu hasilnya nanti,” ungkapnya. (eno/cn08)