Probolinggo, cakrawalanews.co – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan berjanji akan menggelontorkan dana melalui APBN sebesar Rp6 triliun guna membantu masyarakat miskin untuk meningkatkan elektrifikasi.
“Kami alokasikan Rp 6 triliun melalui APBN untuk menyambungkan listrik gratis tahun 2019,” kata Jonan saat melakukan kunjungan kerja ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, Selasa (8/1/19).
Jonan menambahkan bahwa masyarakat dengan golongan tarif listrik 450 Volt Ampere selama ini sanggup membayar penggunaan listrik. Namun sejauh ini banyak yang terkendala dengan tingginya biaya penyambungan atau pemasangan.
“Biaya langganannya hanya sekitar Rp 15 ribu, tapi untuk biaya pemasangan mencapai Rp 500.000, dan saya kira biaya pembayaran inilah yang memberatkan pelanggan,” terang mantan Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu.
Selain itu, Kementerian ESDM telah mengeluarkan kebijakan bahwa perusahaan swasta diperbolehkan membangun pembangkitan kurang dari 5 Mega Watt (MW) untuk meningkatkan elektrifikasi. Sebab, saat ini terdapat 13.000 desa di seluruh Indonesia yang belum teraliri listrik.
Selain itu, di Kabupaten Probolinggo juga terdapat 2.100 rumah dari beberapa dusun yang belum menikmati aliran listrik. Sedangkan di Jawa Timur terdapat 22 desa, di sembilan pulau yang belum teraliri listrik.
Dalam kesempatan tersebut, Jonan juga mengimbau kepada pemerintah daerah yang memiliki APBD triliunan rupiah untuk menyisihkan anggarannya guna membantu biaya sambungan listrik gratis kepada masyarakat yang kurang mampu.
Sepanjang tahun 2018 lalu rasio elektifikasi nasional mencapai 98,3 persen, atau lebih tinggi dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2019 yang sebesar 97,5 persen.
“Pemerintah dan PLN sebagai operator berusaha mencapai rasio eltrifikasi 99,9 persen di tahun ini. Upayanya kami dengan terus melanjutkan pembangunan jaringan transmisi, distribusi, terutama untuk wilayah yang belum terlayani listriknya,” urai Jonan.
Selain itu, pemerintah juga mendorong program dengan pemasangan home solar system untuk mendorong rasio elektifikasi di daerah-daerah yang sulit dijangkau jaringan PLN, terisolir maupun terpencil.
Dalam kunjungannya ke anak perusahaan PLN itu, Jonan mengapresiasi peran PLTU Paiton dalam menjaga pengelolaan lingkungan. PLTU Paiton dianggap mampu memanfaatkan dan mengelola limbah B3 dan non B3.
Begitu juga dengan inovasi efisiensi energi, penurunan emisi dengan continuous blow down pada proses produksi tenaga listrik, efisiensi air, serta pengelolaan lingkungan.(jtm/rur)