Probolinggo, cakrawalapost.com – SD Pabean Jl. Yos Sudarso Desa Pabean Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo menjadi sorotan terkait penggunaan hasil iuran siswa kelas 1 sampai kelas enam yang berjumlah 12 kelas selama hampir 4 tahun (2014-2017).
Menurut keterangan dari eks wakil Ketua Komite, MD, sejak tahun 2014 hingga 2017 pihak sekolah SD Pabean meberlakukan iuran kepada hampir semua siswa kelas satu hingga kelas. MD menerangkan,”Sejak tahun 2014 hingga 2017, siswa membayar uang iuran sebesar 10.000 setiap bulan, dimana dengan rincian Rp3.000 untuk dana rekreasi, Rp3.000 untuk perpisahan, Rp3.000 untuk dana ekstrakurikuler, dan yang Rp1.000 untuk Komite. Memang tidak semua siswa, ketika ada orang tua yang memiliki dua anak yang sekolah di sana, mereka hanya cukup membayar satu,” terang nya.
“Dan yang kami ingin ketahui adalah dana yang di peruntukan untuk perpisahan, yang mana kalau kita hitung kasar kurang lebih Rp3.000 kali jumlah siswa yang kurang lebih 360 dan selama 48 bulan (4 tahun), karena setahu komite, di tahun-tahun itu tidak ada acara pesta perpisahan, hanya pada tahun 2017 ada acara tumpengan untuk siswa yang lulus dan itu menghabiskan dana tidak sampai Rp3 juta,” lanjutnya.
Di tempat terpisah, Ketua Komite Sukardi juga mengamini hal itu, bahwa penarikan itu memang benar adanya. Supardi menjelaskan, “Iuran itu memang ada, tapi uang itu kami tidak pernah tahu, setahu saya uang itu ada di kepala sekolah, meski itu terjadwal, istilahnya pihak sekolah ada pemasukan setiap bulan dari hasil iuran siswa, tapi tidak ada agenda pembahasan penggunaan secara terjadwal juga, seharusnya ada, mungkin 3 bulan sekali atau berapa bulan sekali, hanya ketika dana itu akan digunakan pihak komite baru diberitahu,” tutur mantan Guru Agama ini.
Sukardi melanjutkan,”Sebenarnya ini kasus lama, karena sebelumnya ada pihak yang melaporkan ke ranah hukum terkait penarikan ini, tapi gak tau selanjutnya seperti apa, setelah ada pelaporan itu lah, baru penarikan dihentikan.”
Terkait kejelasan untuk penggunaan, Kepala sekolah SD Pabean Dringu, Ginuk menanggapi, bahwa sisa dana dari hasil penarikan itu ada. Ginuk menyampaikan, “Saya kepingin tahu, sebenarnya orang tua murid yang mana yang tanya-tanya tentang hal ini, saya yakin ada pihak teetentu sengaja sok tahu terkait hal ini. Dana itu ada dan sebagian dana itu memang sudah pergunakan untuk acara perpisahan siswa, dan sisanya masih ada di saya sekitar Rp10 juta, dan nanti tetap akan saya kasihkan ke setiap kelas untuk acara perpisahan mereka nanti.”
Ketika kejadian ini disampaikan kepada pihak pengawas SD Kecamatan Dringu, Mujita, enggan memberi komentar. (wan)