cakrawalanews.co,- Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A.H Thony mendukung langkah pemerintah kota (pemkot) Surabaya memasang papan bertuliskan aksara Jawa di kantor pemerintahan, karena menjadi sarana edukasi bagi masyarakat.
“Jadi pemerintah kota memberikan keteladanan kepada masyarakat dan ini sudah dilakukan,” kata Thony, Jumat (26/01).
Selain kantor pemerintahan, pemasangan tulisan aksara Jawa juga dilakukan di beberapa fasilitas umum, seperti rumah sakit umum daerah (RSUD) yang dikelola pemkot setempat dan beberapa area taman.
Thony menyatakan sejauh ini jajaran di DPRD dan pihak-pihak terkait mendukung upaya pemerintah kota, sebab selain sebagai sarana edukasi, aksara Jawa menjadi upaya nyata melestarikan budaya.
“Kalau kami melihat penerapan gagasan direspon baik, belum ada pihak yang menentang atau mengatakan tidak setuju,” ujarnya.
Namun, kata dia agar langkah pelestarian aksara Jawa bisa berjalan masif, maka Pemkot Surabaya butuh inovasi pada proses penerapannya.
“Ke depan mungkin dilombakan seperti pada green and clean, sehingga ada muatan budaya di dalam lomba tersebut,” ucapnya.
Pemkot juga harus meningkatkan pemahaman aksara Jawa bagi para petugas di taman bacaan masyarakat (TBM) dan perpustaan.
Lebih lanjut, penambahan aksara Jawa untuk nama jalan di Kota Surabaya kini juga tengah digodok. Diharapkan hal itu bisa segera terealisasi.
“Sudah ada ancang-ancang untuk nama jalan itu, bukan masalah sulit,” kata dia.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya itu menyebut aksara Jawa yang merupakan salah satu unsur budaya Tanah Air mampu menghadirkan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Dia menyatakan saat sudah berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya untuk membahas konsep penerapannya.
Opsi yang paling memungkinkan adalah menyertakan aksara Jawa sebagai motif pada enam jenis batik Surabaya, yakni Batik Remo Suroboyoan, Batik Sparkling, Batik Abhi Boyo, Batik Gembili Wonokromo, Bati Kembang Bungur, dan Batik Kintir-Kintiran.
“Kemarin kami sudah bertemu dengan eksportir dan kemudian berkonsultasi, jadi nanti dari pesanan 100 tadi kita arahkan untuk contoh dan dilakukan pembuatan batik dengan orientasi ekspor,” tuturnya.(hadi/Adv)