Bojonegoro,cakrawalapost.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menyatakan sebanyak 671 Kepala Keluarga (KK) di enam desa tersebar di Kecamatan Ngasem, Ngraho, Sumberrejo, Sukosewu, dan Temayang, sedang membutuhkan kiriman air bersih.
“Tidak semua desa melaporkan daftar jumlah warga yang kesulitan air bersih. Seperti Desa Tlogohaji, Kecamatan Sumberrejo, hanya melaporkan secara tertulis warga yang kesulitan air bersih di empat dusun,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Bojonegoro, Nadif Ulfi, Rabu, (29/8).
Ia mengaku juga baru saja menerima laporan melalui telepon dari Desa Nglampin, Kecamatan Ngambon dan Desa Gamongan, Kecamatan Tambakrejo, yang meminta pasokan air bersih. Sesuai prosedur, pihak desa dalam pengajuan permintaan air bersih tetap harus dilakukan secara tertulis yang disampaikan kepada BPBD.
“Kami memiliki alokasi anggaran Rp 200 juta untuk pengadaan air bersih bagi warga Bojonegoro mengalami kekeringan di musim kemarau. Pengadaan air bersih untuk didistribusikan kepada warga dengan memanfaatkan air PDAM,” terangnya.
Nadif menambahkan distribusi air bersih dengan memanfaatkan dua truk tangki air yang kapasitasnya masing-masing 6.000 liter dengan jumlah 4 rit per harinya. Pola pendistribusian air dilakukan dengan cara bergilir dari desa satu ke desa lainnya.
Berdasarkan data BPBD, terdapat sebanyak 10.626 KK (33.923 jiwa) di 26 desa yang tersebar di Kecamatan Temayang, Ngambon, Kasiman, Sugihwaras, Sumberrejo, Purwosari, Sukosewu, Tambakrejo, Kepohbaru dan Ngraho yang masih dalam bayang-bayang kekeringan. (luk/s/jn)