Surabaya, Cakrawalanews.co – Komisi C DPRD Jatim berharap ke depan dalam proses rekrutmen kepala cabang hingga teller di Bank Jatim dilakukan fit and proper test yang diperketat untuk menghindari kebocoran yang disebabkan ulah internal bank Jatim.
“Selain fit and proper test, untuk mengetahui kemampuan managerial, psikotest juga perlu untuk mengetahui kepribadian dan kejiwaan seorang calon pimpinan di sebuah perusahaan,” kata wakil ketua Komisi C DPRD Jatim Yohanes Ristu Nugroho Rabu (22/1).
Politisi asal Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan psikotest dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang mempunyai bakat kepemimpinan atau tidak, apalagi dalam memimpin sebuah perusahaan. “Pastinya akan menghadapi berbagai permasalahan tentunya dibutuhkan kondisi psikis yang stabil dan matang sehingga semua permasalahan bisa diselesaikan secara baik,” ujar pria asal Madiun ini.
Sebaliknya jika sudah terlanjur, Ristu menyarankan perlu dites ulang untuk penempatan jabatan atau posisi di internal Bank Jatim.
Senada anggota Komisi C Lainnya, Suyatni mengatakan Pemprov Jatim harusnya mencermati secara mendalam terhadap kelemahan manajemen.” Bagi kami yang utama masalah yaitu sampai detik ini jabatan Dirut Bank Jatim tak kunjung diisi. Posisi Dirut ini ada dipuncak, dan tentunya akan berimbas pada ditingkat cabang-cabang yang tentunya juga lemah,”ungkapnya.
Politisi asal Partai Nasdem ini mengatakan pihaknya berharap juga kepada Pemprov secepatnya melakukan pembenahan-pembenahan secara mendasar pada masalah pokok di bank Jatim, salah satunya pengisian Dirut Bank Jatim. “Kalau sudah menimbulkan preseden buruk di masyarakat, tentunya mengembalikan trust (kepercayaan) masyarakat ke Bank Jatim akan sulit. Ini harus bisa ditangkap oleh pemprov selaku pemegang saham,”lanjut pria asal Magetan ini.
Tak hanya itu, kata Suyatni pihaknya berharap juga kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperketat pengawasan terhadap Bank Jatim. “OJK harus memperketat pengawasan kepada bank Jatim sehingga jika ada kebobolan tentunya bisa diminimalisir,”jelasnya.
Sekedar diketahui, setelah cabang DKI dan Jombang, Bank Jatim kembali mengalami kebobolan uang nasabah yang dilakukan oleh teller dari Bank Jatim sendiri. Uang nasabah yang harusnya disetorkan ke Bank Jatim, oleh teller disetorkan ke rekening pribadinya. Total keseluruhan uang nasabah yang dibobol teller tersebut sebesar Rp 2,7 M. Kini, teller yang berinisial A tersebut sudah diamankan oleh Polres Pamekasan. (Caa)