Surabaya, cakrawalanews.co- Dalam rangka memperbaiki sistem dan tata kelola data, Dinas Komuniskasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur berencana melakukan integrasi dan sinergi data bersama dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota di Jawa Timur.
Hal tersebut menjadi pembahasan Focus Discussion Group (FGD) tentang “Integrasi Aplikasi Dengan Menggunakan Cloud Infrastructure”, yang diselenggarakan oleh Diskominfo Provinsi Jawa Timur di Hotel Swiss Belhotel Internasional, Batam, 4-6 Juli 2019. FGD ini digelar Bidang Aplikasi Informatika (Aptika) dan diikuti perwakilan dinas terkait dari Kabupaten dan Kota se-Jawa Timur.
Kepala Bidang Aptika Diskominfo Provinsi Jawa Timur, Nirmala Dewi, mengatakan pihaknya akan melakukan perbaikan sistem dan tata kelola melalui rencana implementasi kegiatan dan komitmen bersama baik provinsi maupun kabupaten/kota di Jawa Timur.
“Hal ini akan dituangkan dalam rencana aksi bersama untuk membangun dashboard eksekutif dengan langkah awalnya di arahkan mulai dari tiga sektor yaitu sektor kesehatan, pendidikan, dan pendapatan daerah dari sebelas sektor yang diharapkan,”katanya, saat membacakan sambutan Kepala Diskominfo Jatim, Jumat (5/7).
Dikatakannya, Kegiatan integrasi dan sinergi berbasis elektronik merupakan keniscayaan karena telah dinaungi oleh perpres spbe (sistem pemerintahan berbasis elektronik) nomor 95 tahun 2018.
Pada tanggal 17 juni 2019 kemarin baru hangat hangatnya perpres satu data indonesia (sdi) Nomor 39 tahun 2019 yang mempermudah kegiatan dalam mendefinisikan walidata, sehingga bisa lebih fokus dalam integrasi dan sinergi.
“Tantangan kegiatan kita yang perlu dibahas dalam forum ini adalah mendefinisikan yang dibutuhkan pimpinan masing masing daerah sehingga terdapat satu visi yang sama. Perbedaan karakteristik di daerah seperti sudah adanya aplikasi di daerah masing masing sehingga tidak perlu sampai double entri atau ketersediaan dan kapasitas sumber daya manusia,”tambahnya.
Menurutnya, meskipun aturan pusat sama tetapi implementasi dan proses bisnis di daerah bisa berbeda. Hal ini yang perlu dibahas dan diakomodir pada FGD kali ini sehingga outputnya adalah rencana aksi yang sudah bisa realisasi pada bulan desember 2019.
Lebih lanjut ia mengatakan, salah satu teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan integrasi adalah cloud infrastructure (adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat pengelolaan data dan aplikasi).
Provinsi Jawa Timur memiliki data center dan disaster recovery center yang mengadopsi teknologi cloud infrastructure. Manfaat dari teknologi cloud infrastructure adalah skabilitas, fleksibilitas, aksesibilitas dan keamanan.
“Dengan adanya layanan dari pemerintah Provinsi Jawa Timur bisa menghemat investasi didaerah dan mempercepat implementasi dashboard eksekutif,”ujarnya.
Diharapkan dengan FGD ini instansi pemerintah dapat meningkatkan integritas serta meningkatkan pengelola sistem informasi layanan pemerintah baik pusat maupun daerah. (jnr/wan/mad/s)