Surabaya, cakrawalanews.co – Parade Surya Senja (PSS) yang digelar setiap tanggal 17 sore di halaman Gedung Negara Grahadi Kota Surabaya menjadi kesempatan emas untuk memperkokoh ikatan simpul kebangsaan bagi lintas generasi dari pelajar TK sampai mahasiswa Perguruan Tinggi hingga anak bangsa lainnya.
Momentum ini diawali dari kegiatan Unjuk Gelar Atraksi Drumband (DB) dan Seni Tari-Budaya serta aksi lain, hingga pelaksanaan Upacara Penurunan Bendera Merah Putih, sang saka dwiwarna yang telah berkibar seharian di tiangnya setinggi 17 meter tepat simitris di tengah pelataran gedung cagar budaya ini.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Ardo Sahak yang bertindak selaku Inspektur Upacara menguraikan prosesi hingga memberikan apresiasi kepada para pelajar dan mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam unjuk gelar sampai pelaksanaan upacara penurunan bendera.
Penghargaan yang pantas disematkan kepada pelajar yang tampil mengisi unjuk gelar, DB. TK. Aisyiyah Bustanul Athfal I Sidoarjo, DB. Gita Brahma Kencana SDN. Bratang Jaya Surabaya, Seni Tari Kreasi dari Sanggar Tari Makan Ati dari Pamekasan dan Atraksi Simulasi Pertolongan Penanganan Kecelakaan Lalulintas dari PMI Kota Surabaya.
Menurutnya, para pelajar tersebut telah memberikan kemampuannya penuh semangat untuk bisa tampil dalam PSS di Grahadi ini. “Saya mengapresiasi kepada para pelajar, penari hingga anggota PMI yang tampil penuh semangat dan menarik, luar biasa dan bisa menginspirasi yang hadir, lalu mereka juga mengikuti upacara penurunan bendera yang merupakan sarana memupuk semangat nasionalisme terutama bagi generasi muda” terang Ardo, di Grahadi Jumat (17/05) sore.
Pejabat Eselon II kelahiran Sumatera Selatan ini menambahkan senyampang bulan Mei, menyambut Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2019 maka ini adalah momentum untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan.
NKRI ini merupakan keputusan para pendiri bangsa didasarkan atas prinsip Bhinneka Tunggal Ika dari beragam ras suku bangsa yang tersebar di pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke. NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, harus dijaga sampai akhir hayatnya.
Memperingati Hari Kebangkitan Nasional dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan juga sekaligus merajut kembali tenunan bangsa yang terkoyak saat pesta demokrasi pemilu yang lalu, namun ini masih wajar dalam alam demokrasi yang terpenting bisa segera bersatu kembali dalam bingkai NKRI. ” Fenomena yang wajar, ada riak-riak dinamika bangsa saat Pilpres dan Pileg, namun tetap mengutamakan persatuan dan kesatuan sebagai sebuah bangsa” urainya.
Sementara itu Letnan Kolonel Nur Chamid dari Disminpers. Armada II TNI. AL., Perwira Menengah TNI yang duduk bersama dengan Irup.saat menyaksikan unjuk gelar atraksi PSS., menambahkan memperingati Hari Kebangkitan Nasional itu selain masyarakat mengenang namun lebih dari itu yaitu tetap menjaga persatuan dan kesatuan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Contoh nyata tidak mudah termakan berita hoaks. “Besok tanggal 20 Mei adalah Hari Kebangkitan Nasional, masyarakat harus mengenang selain itu atas kondisi saat ini yang ada harus telah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dengan tidak mudah percaya berita hoaks” pungkasnya.
Simulasi Pertolongan Kecelakaan PMI Meriahkan Parade Senja
Parade senja juga dimeriahkan oleh puluhan personil dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya yang tergabung dalam posko petugas jaga PMI mempersembahkan simulasi pertolongan dan penanganan kecelakaan lalu lintas.
Tim yang terdiri dari tenaga medis dan para medis serta relawan memberikan tontonan edukatif bagaimana tata cara pertolongan pertama pada kecelakaan sesuai dengan standar operasional prosedur yang aman kepada masyarakat yang hadir menyaksikan atraksi unjuk gelar Parade Surya Senja (PSS) di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (17/05) sore.
Dalam narasi simulasi, personil yang bertugas di posko PMI Kota Surabaya selalu memonitor informasi dari Command Center 112. Tidak lama ada laporan dari warga telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil dan sepeda motor, dalam peragaan ini ada korban dari pengendara sepeda motor maupun korban di dalam mobil.
Setelah petugas PMI tiba dan melakukan pemeriksaan ternyata ada 3 korban dan dilakukan evakuasi untuk mendapatkan perawatan di tempat aman dengan menggunakan terpal triage sesuai dengan kondisi korban, merah (gawat darurat), kuning (gawat tidak darurat) dan hijau (tidak gawat tidak darurat).
Petugas dari posko PMI ini memperagakan bagaimana cara memberikan pertolongan pertama dan perawatan sesuai diagnosa awal dari luka yang dialami, langkah pertama pertolongan seperti melepas helm bagi pengendara sepeda motor dan fiksasi kepala dan memasang collar neck unjuk menstabilkan dan mengamankan leher karena mengalami kasus trauma.
Proses evakuasi menggunakan sked streacher yang berfungsi untuk mestabilkan korban agar tidak bergerak dan mengamankan bagian tubuh. Selanjutnya tindakan penghentian pendarahan, pemasangan oximetry untuk melihat kadar oksigen sampai pemasangan infus. Proses evakuasi korban dalam mobil, diperlihatkan cara pemindahan korban dengan menggunakan kendrick extrication device untuk mempertahankan kondisi korban hingga pemasangan papan spinal untuk menstabilkan seluruh tubuh dan memasang head block untuk menstabilkan kepala.
Untuk korban kondisi gawat darurat seperti sampai terjadi gasping (henti nafas) pertolongan pertama dilakukan bantuan nafas dan cardio pulmonary resuscitation, diperagakan juga pemasangan bag valve mask untuk nafas buatan.
Dari atraksi simulasi ini, diharapkan dapat memberikan informasi dan edukasi prosedur pertolongan dan penanganan korban yang dilakukan oleh para petugas medis, para medis dan awam yang tergabung dalam tim petugas ambulance sebelumnya telah mengikuti pendidikan pelatihan dasar, pelatihan pertolongan pertama dan pelatihan pelayanan ambulance.
“Petugas yang diterjunkan ini telah memiliki kemampuan sesuai bidangnya, dan simulasi ini bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat, mereka telah berlatih dalam peragaan dari PMI Surabaya ini di acara Parade Senja sore ini” terang Koordinator Simulasi PMI Kota Surabaya, Dasa Warsia. (jnr/wan)