Surabaya, cakrawalanews.co – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) diawal tahun ini tercatat masih rendah dibandingkan tahun kemarin dibulan yang sama.
Dalam catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya terhitung sejak awal tahun sampai saat ini, hanya ada 27 orang yang terserang DBD. Angka ini turun drastis dari tahun lalu di bulan yang sama, kurang lebih sekitar 50 orang.
Meski demikian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita meminta masyarakat Surabaya waspada terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD). Nyamuk berbahaya ini sudah mulai mewabah. Selain DBD, masyarakat waspda terhadap flu, dan diare.
“Dibanding tahun lalu sudah sangat rendah, 27 banding 50, ini kan hampir separuh penurunannya,” terangnya, Kamis (16/2).
Feny, menjelaskan, penurunan angka pengidap DBD ini karena kesadaran masyarakat terhadap nyamuk mematikan ini sudah tinggi.
Setiap hari jumat, warga melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik. Semua kelurahan dan kecamatan serentak melakukan setiap pekan.
“Termasuk juga di institusi dan sekolah, ini kita lakukan rutin bersama warga Surabaya,” ungkapnya.
Meski begitu, Feny meminta warga Surabaya menjaga kondisi tubuh, termasuk pola makan, perilaku hidup bersih dan sehat, serta makanan yang dikonsumsi adalah makanan sehat. Dan terpenting tidak boleh mengkonsumsi makanan yang berlemak.
Disinggung soal rencana fogging untuk membunuh jentik, Feny mengaku tidak perlu. Kecuali di lokasi tersebut ada penderita DBD.
“Maksudnya ketika di area tersebut ditemukan jentik, maka baru kita lakukan fogging, jadi fogging ini dilakukan setelah dipastikan penularan DBD di daerah tersebut,” jelasnya.
Feny menegaskan, foggingisasi tidak sembarang dilakukan, sebab fogging sangat resisten terhadap kesehatan, termasuk dapat mengganggu pernafasan.
“Kan kita harus memastikan, orang ini terjangkit dimana, bisa jadi bukan di rumah, bisa di sekolah kalau siswa, atau justru di tempat kerja,” pungkasnya.(hadi/cn02)