Surabaya, cakrawalanews.co – Berdasar data hingga kuartal pertama 2016, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jatim melalui pintu masuk Juanda pada Mei 2016 mencapai 18.386 kunjungan (naik 1,10 % dibanding April 2016 yang mencapai 18.186 kunjungan).
Secara kumulatif, jumlah wisman mulai Januari-Mei 2016 mencapai 81.095 kunjungan atau naik sebesar 2,49 persen dibanding jumlah wisman periode yang sama tahun 2015 yang mencapai 79.125 kunjungan.
Menurut Sekdaprov Sukardi, meski berupa kota kecil, peran Pamekasan cukup berarti bagi Jatim dan Indonesia, karena menjadi pusat produksi batik yang kemudian banyak menyebar ke daerah lain di Jatim, bahkan di Indonesia.
” Jatim sangat eksotik. Salah satunya Pulau Madura. Di sini ada atraksi budaya Karapan Sapi 31 Oktober mendatang yang hanya ada satu-satunya di dunia yaitu di Pamekasan, Madura. Juga ada Kontes Sapi Sono” ujarnya.
Di sisi yang lain, Pulau Madura juga merupakan pusat kerajinan batik Salah satu pusat batik Madura terletak di Kabupaten Pamekasan yang memiliki pengrajin dan pengusaha batik terbanyak.
Batik Madura khas, unik, dan diproduksi secara tradisional. Untuk menuju Pulau Madura, saat ini sudah ada Jembatan Suramadu, sehingga akses masuk dan keluar Madura sekarang sudah sangat mudah.
Ia berharap, para duta besar dan perwakilan negara sahabat bisa berinvestasi di Pamekasan. Selain harga tanah yang masih murah, saat ini akses menuju dan keluar Pamekasan bisa dijangkau dengan mudah berkat adanya Jembatan Suramadu.
Jadi investasi tidak selalu di Surabaya tapi bisa di Pamekasan dan sekitarnya, apalagi masyarakatnya religius.
Kegiatan Pesona Budaya Jatim semacam ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jatim dalam mendorong kemajuan sektor seni budaya, pariwisata, dan berbagai potensi yang dimiliki Jatim.
Kali ini memamerkan berbagai produk unggulan batik dan produk industri kerajinan, juga pengenalan cita rasa kuliner Jatim khususnya yang berasal dari Kabupaten Pamekasan.
Dalam acara tersebut ditampilkan berbagai atraksi seni budaya, antara lain gerak dan lagu olle ollang (judul aslinya : Tanduk Majeng), tari bedoyo dan pergelaran drama tari “Are’ Lancor” yang dibawakan oleh duta seni dari Kabupaten Pamekasan.
Sementara itu, Bupati Pamekasan Achmad Syafei, juga mengharapkan melalui Dubes negara sahabat memberikan wahana UKM dan pariwisata tahun depan lebih baik, Karena Pamekasan mempunyai agenda pariwisata tahunan, karapan sapi sudah ada jadwal tetap sehingga wisatawan bisa merencanakan untuk mengunjunginya.
“Pagelaran seni dan budaya seperti ini diharapkan terus dilakukan secara rutin karena bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat Jatim, khususnya Pamekasan. Karena pagi sebelum digelar seni budaya, dilakukan temu UKM dengan tokoh pengusaha di Jakarta. Sehingga ada oleh-olehnya buat masyarakat Pamekasan,” katanya.
Acara yang digelar setiap tahun ini juga dihadiri Hj Chairani Akhmad Suakrdi, S.Sos, Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah, wakil Bupati Pamekasan, Ketua DPRD Kab. Pamekasan anggota DPR RI yang berasal dari Jatim Wakil Bupati beserta Jajaran Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Tokoh Masyarakat, tokoh agama, dan Ketua Paguyuban Warga Jatim di Jakarta.(cn01)