Surabaya, cakrawalanews.co – Pertumbuhan ekonomi Surabaya terus menguat. Berdasarkan data yang dimiliki oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tercatat hingga bulan November pertumbuhan ekonomi Surabaya mencapai 7,17 persen. Dimana pada tahun 2020 atau di masa pandemi Covid-19, ekonomi Surabaya -4,85 persen, kemudian di tahun 2021 naik jadi 4,29 persen dan di tahun ini naik lagi menjadi 7,17 persen.
Atas kondisi tersebut, Komisi B DPRD Surabaya meminta Pemkot Surabaya, menyiapkan langkah-langkah strategis guna memacu masuknya investasi, baik dari dalam negeri maupun manca negara, ditahun 2023 mendatang.
Dorongan tersebut dilontarkan oleh Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno, ia menilai harusnya berbagai terobosan bisa dilakukan pemerintah kota Surabaya sebagai langkah dalam menyiapkan investasi yang masuk.
“Pertumbuhan ekonomi bisa dikatakan sangat impresif, harus ada upaya taktis dan strategis agar bisa mendapatkan investasi. economic growth effects harus bisa dimaksimalkan oleh Pemkot Surabaya,” kata Anas Karno kepada media Selasa, (06/12/2022)
Untuk itu, kata legislator fraksi PDIP Surabaya ini, sistem digital berkaitan dengan usaha ekonomi, yang selama ini sudah di bangun oleh pemerintah kota Surabaya, harus terus disempurnakan
“Sistem Online Single Submission (OSS) yang telah dibangun, harus terus disempurnakan. untuk meningkatkan kecepatan sekaligus menyederhanakan pengurusan izin investasi,” jelasnya.
Investasi sangat membutuhkan sebuah trust oleh karena itu, kata Anas, Pemkot Surabaya juga diminta menjaga stabilitas keamanan, dan iklim usaha yang baik. Untuk mengundang datangnya investasi.
Anas Karno kembali menjelaskan, investasi mempunyai peran penting dalam pemulihan ekonomi. Pertama, investasi ini memiliki korelasi positif terhadap pembangunan infrastruktur. Produk Domestik Bruto (PDB) yang naik akan mendukung upaya pembangunan dari pemerintah. Sementara pemerintah pun akan lebih giat membangun infrastruktur guna menyokong dan menarik investor.
“Semakin banyak investasi atau penanaman modal yang dilakukan, maka akan semakin banyak pula bisnis-bisnis baru yang bermunculan. Seperti UMKM, dan beberapa sektor bisnis lainnya,” ujarnya.
Anas menambahkan, dengan banyaknya bisnis yang bermunculan akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, yang tentunya akan mendukung pertumbuhan daya beli masyarakat.
“Diantaranya dengan memberikan kesempatan dan kemudahan kepada para pengusaha, baik itu pelaku usaha mikro, atau UMKM, untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya,” imbuhnya.
Anas juga menambahkan bahwa arahan Presiden Joko Widodo saat menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Jakarta pada (30/11/2022), sangat jelas bahwa kepada Kementrian, Gubernur, Bupati dan Waki Kota jangan mempersulit dunia usaha, mengganggu capital flow, dan arus modal masuk dalam rangka investasi. “Karena menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi,”pungkasnya.