Surabaya, cakrawalanews.co – Minimnya minat wali murid untuk mengizinkan mengikuti proses pendidikan tatap muka (PTM) seperti yang disebutkan oleh kepala dinas Pendidikan (dispensik)Kota Surabaya dinilai janggal dan aneh oleh dewan pendidikan Jawa Timur (Jatim).
Berita terkait : Kadispendik: Masih Sedikit Wali Murid yang Mengizinkan Anaknya Ikuti PTM
Anggota Dewan pendidikan Jatim, Isa Anshori menyebut bahwa ini agak aneh, pasalnya, dalam pantaunya disebuah sekolah menyebutkan tingkat antusiasme wali murid sangat tinggi.
“ Sebagaimana survey kesiapan orang tua yang saya lakukan di sebuah sekolah dasar dengan jumlah siswa 625, mendapatkan sekitar 95.5 persen menyatakan setuju PTM dengan melaksanakan prokes yang ketat, begitu juga dengan sebuah SMP yang saya lakukan dengan jumlah siswa 270, hasilnya kesiapan tatap muka 93 persen “ tuturnya saat dikonfirmasi Rabu (01/09).
Ia melanjutkan, maka sedikit nya data yang dihimpun oleh diknas Surabaya tersebut dimungkinkan karena ada faktor sosialisasi yang kurang.
“ Kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal, kurangnya sosialisasi istrumen survey sehingga banyak yang tidak tahu, atau orang tua tidak mau mengisi instrumen apalagi mengirimkannya “ paparnya.
Selain itu, data yang dikantongi oleh pihak diknas ia nilai sebagai data yang belum final sehingga sangat disayangkan jika data tersebut disampaikan kepada publik.
“ Sumber saya juga dari sebuah SMPN di Surabaya, saya tanya berapa persen yang setuju PTM, barusan malam ini dijawab masih update. Semakin menguatkan keanehan data diknas Surabaya “ tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya Kepala Dispendik Surabaya Supomo mengatakan, pelaksanaan PTM terbatas tetap mengutamakan persetujuan dari wali murid dalam bentuk Surat Persetujuan Wali Murid.
Dalam surat tersebut, murid harus diizinkan oleh orang tua atau walinya untuk mengikuti PTM terbatas.
“Yang tidak kalah penting adalah kami meminta kesediaan kepada wali murid dalam bentuk surat pernyataan kalau anaknya diperkenankan untuk mengikuti PTM,” kata Supomo, Selasa (31/8/2021).
Supomo mengungkapkan, berdasarkan data yang dimiliki Dispendik Surabaya, untuk jenjang SMP hingga saat ini baru sekitar 6,4 persen wali murid yang menyetujui atau mengizinkan anaknya mengikuti PTM terbatas dari total sekitar 115.000 siswa SMP di Kota Surabaya.
“Untuk yang siswa SD sudah lebih banyak wali murid yang menyetujui. Persentasenya sebesar 9,2 persen,” ungkapnya.(hadi)