Slawi, Cakrawalanews.co – Camat Dukuhturi Muhtarom bertempat di Balai Kepandean menghadiri simulasi pemberlakuan era new normal. Sebagaimana yang telah dicanangkan Bupati Tegal Peraturan Bupati. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk pagelaran wayang golek instan dihadiri Kades Kepandean Soetedjo, Babinsa, Bhabinkamtimas dan sejumlah tokoh agama serta tokoh masyarakat lainnya.
Dalam sosialisasi pemberlakuan tatanan hidup baru atau new normal di Kabupaten Tegal, dipagelarkan juga dalang nyentrik Ki Carito menggelar pementasan wayang golek Sabtu malam minggu (11/6/2020) didepan Balai Desa Kepandean Kec. Dukuhturi. Hadir dalam dalam sosialisasi pemberlakuan new normal yang dikemas dalam panggelaran singkat wayang golek ini Kades Kepandean Wastejo, Camat Dukuhturi Muhtarom dan jajaran Forkompincam Dukuhturi.
Dalang nyentrik Ki Carito yang identik dengan dalang kondang almarhum Ki Enthus Susmono di hadapan masyarakat kecamatan Dukuhturi khususnya Desa Kepandean mengatakan seiring dikeluarkannya surat edaran bupati tertanggal 15 Juni 2020 tentang penyelenggaraan hajatan dan pentas hiburan. Masyarakat diperbolehkan menggelar hajatan dan pentas hiburan dengan tetap berpegang pada protokol kesehatan.
Pementasan wayang golek instan ini dipenuhi penonton yang sudah sekian lama haus akan hiburan. Selama berbulan – bulan wabah covid 19 berlangsung pementasan hiburan tidak diperbolehkan. Hal yang sama disampaikan Kepala Desa Kepandean Wastejo, ia juga menitip pesan bila warganya menggelar hajatan hendaknya izin ke petugas Satgas Covid 19.
Camat Dukuhturi Muhtarom dalam kesempatan yang sama juga tidak bosan -bosan menyampaikan tentang arti kesehatan di masa pandemi ini. “Masyarakat untuk selalu rajin cuci tangan, pakai masker, jaga jarak dan ukur suhu badan” pesan Muhrarom
Seorang penonton mengaku bernama Suwiryo atau yang biasa disapa Bang Jawir pada wartawan mengungkapkan rasa senangnya dengan pagelaran wayang golek sekalipun berdurasi pendek. “Dalange nyentrik kaya almarhum Ki Enthus Susmono. Sayange acarane mung sadelat. Ibarate wong mangan kuwe durung wareg” ujar Bang Jawir dalam logat Tegalan. (Teguh)