Surabaya,cakrawalanews.co – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menyebutkan bahwa berdirinya bandara Kediri nanti dapat memberikan manfaat ke 13 kabupaten/Kota di wilayah selatan Jatim. Seperti perdagangan, pariwisata dan investasi dapat terdongkrak sehingga kawasan Selatan akan semakin bergeliat.
Bahkan, pihaknya menilai menilai pembangunan Bandar Udara Kediri dapat menjadi aset strategis nasional. Tinggal sekarang bagaimana caranya untuk mewadahi kepentingan nasional tersebut. “Semua proyek itu ada kelayakan ekonominya. Jadi ini tidak di pukul rata. Undang-undang luas, tapi juga ada peraturan menteri juga,”ujar Emil saat ditemui usai paripurna Pelantikan Abdul Rahman sebagai Anggota DPRD Jatim, Kamis (28/3).
Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 43 Tahun 2015 pasal 30 huruf p disebut, jangka waktu berlakunya konsesi yaitu 50 (lima puluh) tahun dan dapat diperpanjang. Peraturan menteri ini, yang menurut Emil bisa menjadi pertimbangan sesuau dengan konteks spesifikasi yang dihadapi. “Makanya jangan ngomong berapa tahun. Aturan kan seharusnya tidak ngatur berapa lamanya. Tapi semua proyek itu ada kelayakan ekonominya,” kata Emil.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur, Fattah Jasin mengaku telah berkomitmen untuk mewujudkan keberadaan Bandar Udara Kediri. Salah satunya dengan memberikan penetapan lokasi terhadap tata ruang adanya Bandar Udara di Kabupaten Kediri tersebut. “Semua kesesuaian tata ruang denhan dokumen perencanaan sudah disiapkan dukungannya. Termasuk penetapan lokasi oleh gubernur,” ungkap Fattah Jasin.
Rencananya, tanggal 1 April semua pihak diundang kembali pada rapat koordinasi bersama Kemenko Maritim dan Kemenhub di Kantor Kemenko Maritim di Jakarta. Dalam rapat itu akan dibahas bagaimana sikap selanjutnya PT Surya Dhoho Investama (DSI) selaku investor.
Mantan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Jawa Timur itu mengatakan jika PT DSI tetap melanjutkan proyek tersebut. “Di lapangan ada sudah pembebasan tanah yang dilakukan. Mudah-mudahan investor itu tidak hanya melihat dari segi bisnisnya saja, tapi kepentingan masyarakat di wilayah Selatan,” tandasnya.
Sekadar diketahui, pembangunan Bandar Udara Kediri direncakan akan memiliki total panjang runway sekitar 2.600 hingga 3.000 meter. Pada tahap pertama landasan pacu dibangun sepanjang 2.400, cukup untuk operasional pesawat komersial Boeing 737. Ke depan bandara ini akan dimaksimalkan agar bisa menjadi landasan pesawat Boeing 777. Ditargetkan jika bisa dimulai pembangunan tahun ini, bandara yang terletak di Kabupaten Kediri tepatnya itu bisa rampung 2021. (wan/jnr/pca/p)