Calon Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengaku siap memfasilitasi potensi kalangan anak muda guna mengembangkan budaya lokal yang ada di kota Surabaya.
Hal tersebut diungkapkan Whisnu saat menggelar acara ngobrol bareng Komunitas Anak Muda “Upgrading” di Kopi Rolag, Gunung Sari, Rabu (07/10).
Dalam kesempatan tersebut, Whisnu menyatakan, bahwa para kawula muda mempunyai potensi untuk mendorong bangkitnya budaya lokal di kampung-kampung.
“Kita harapkan anak muda menjadi motor dalam membangkitkan budaya lokal,” tuturnya.
Ia mengatakan, dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), masyarakat harus mempunyai ciri dan warna sendiri. Ujntuk itu, dirinya bersama pasangannnya yang maju dalam Pilkada, Tri rismaharini intens membangkitkan budaya lokal Surabaya.
“Sekarang sudah hampir punah, seperti budaya gotong royong, yang muncul justru individualistis,” paparnya.
Pria yang satu almamater dengan Risma ini menegaskan, untuk membangkitkan budaya lokal selain menggali potensi yang ada juga perlu merangkul semua lapisan masyarakat.
“Kita harus bergerak bersama, gak ada budaya Surabaya yang individu,” tegas mantan Wakil Walikota Surabaya pada periode sebelumnya.
Whisnu berupaya untuk mengembangkan potensi anak muda, diantaranya melalui pelatihan, mendatangkan anak muda yang punya success story, festival kampung, job fair wirausaha dan kegiatan lain yang merupakan hasil kreasi mereka sendiri.
“Melalui kegiatan itu agar kreatifitas mereka muncul,” katanya
Putra Mantan Sekjen DPP PDIP Ir. Sutjipto ini mencontohkan, berdirinya Kopi Rolag yang letaknya di pinggiran sungai yang ada di kawasan Gung sari. Asal muasalnya, menurutnya, ide dari pemilik Café Rahadi Yoga berawal dari hobi cangkrukan, akhirnya bisa menjadi sumber pendapatan.
“Biasanya cangkruk keluar duit, sekarang malah dapat duit,” jelasnya
Ketua DPC PDIP surabaya ini siap memfasilitasi kreatifitas anak muda seperti yang ditunjukkan oleh pemilik Kopi Rolag. Whisnu mengapresiasi kegiatan wirausaha membuka kedai kopi, meskipun sebenarnya pemilik tersebut berprofesi dokter lulusan Universitas Airlangga Tahun 2011.
“Mas Rahadi ini dokter lulusan Unair. Makanya saya salut dengan gagasannya membuka wirausaha ini,” katanya.
Whisnu mengaku, kedatangannya ke Kopi Rolag untuk berdiskusi dengan kalangan muda yang berasal dari berbagai komunitas berbeda, mulai mahasiswa, remaja masjid, pegiat kampung Soekarno dan beberapa elemen lainnya tidak berorientasi menggalang dukungan dari anak muda pada pilkada. Melalui kegiatan cangkrukan dengan anak muda tersebut, dirinya justru ingin mendapatkan masukan tentang pembangunan kota. Pasalnya, ia menginginkan para pemuda Surabaya tidak hanya mampu menunjukkan potensi dan prestasinya di level nasional namun juga kancah internasional.
“Impian saya fasilitasi mereka, minimal bisa berhasil di level nasional. Syukur-syukur bisa di tingkat internasional,” harapnya.(mnhdi/cn04)