Surabaya, cakrawalanews.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menyiapkan skema dalam pengelolaan Sentra Wisata Kuliner (SWK) di kota Surabaya agar bisa terus bergeliat menggerakkan perekonomian di kota pahlawan.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan perdagangan, Fauzie Mustaqim Yos mengatakan bahwa, saat ini pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap SWK-SWK yang telah ada. Dimana dalam pemetaan tersebut didapati beberapa SWK yang memang redup atau dalam kondisi sepi.
“ Kita tengah melakukan intervensi dan memilah-milah SWK mana yang tipe A, tipe B, tipe C. Dimana tipe A itu yang kategori rame, dan tipe B yang kategori sedang dan tipe c yang tergolong sepi,” terang Yos kepada wartawan, Selasa (11/10/2022).
Pria yang akrab disapa bang Yos ini menambahkan, setelah dilakukan pemetaan terhadap 49 SWK yang ada di Surabaya, ada sekitar 10 SWK yang masuk kategori C atau kondisi sepi diantaranya SWK Lidah Kulon.
“ Sampai saat ini ada sekitar kurang lebih 10 SWK yang meredup dari 49 SWK, untuk kategori A berjumlah 15 an dan sisanya kategori B,” ungkapnya.
Dari hasil tersebut, Kata Bang Yose, pihaknya telah menyiapkan intervensi untuk SWK yang masuk kedalam kategori tipe C. Salah satunya dengan konsep SWK reborn yakni dengan memugar atau mengkonsep kembali agar lebih tematik dan bisa hidup kembali.
“ Kita tengah menyiapkan konsep SWK reborn untuk menghidupkan kembali SWK yang kurang berkembang,” lanjutnya.
Konsep SWK Reborn ini kata Yose, merupakan konsep tata ulang terhadap SWK yang sepi pembeli dengan lebih tematik atau bisa menjadi pasar, untuk tematik telah diaplikasikan di SWK Lidah Kulon.
“ Jadi, tidak serta merta semua dimatikan khususnya yang tipe C tapi kita rubah konsepnya. Bisa jadi itu nanti jadi pasar tematik seperti di SWK lidah kulon yang ada tempat bermainnya, lapangan basket dan lainnya,” sebutnya.
Yose juga menyebut, pihaknya telah melakukan upaya sosialisasi kepada para pedagang di SWK yang masuk kategori tipe C.
“ Kita sudah sosialisasikan bahkan pedagang juga sudah banyak yang mendaftar dan ini sudah berjalan di SWK Lidah Kulon, namun, untuk yang lainya kita berkoordanasi dengan DPPRKP untuk masalah anggaran karena yang pegang anggaran bukan di kita,” pungkasnya.