Surabaya, cakrawalanews.co – Ternyata meski Dijadwalkan selesai di akhir tahun 2018, proyek jalan Middle East Ring Road (MERR) rupanya tidak tuntas. Padahal, saat sidak keproyek jalan yang menyambungkan Surabaya dengan Juanda tersebut kepala dinas PU Bina marga Dan Pematusan saat dihadapan Wali Kota Surabaya dan perwakilan KPK mengaku bakal tuntas diakhir 2018. Bahkan, sekarang proyek jalan tersebut terhenti.
Sebab, meski pekerjaan tinggal 250 meter dan pembuatan jembatan penghubung ke jalan Tambak Sumur,
Pemkot Surabaya mengambil sikap melakukan pemutusan kerja dengan kontraktor pelaksana proyek MERR itu.
Di lokasi proyek jalan MERR tersebut, sudah tak nampak penggarapan kelanjutan pembangunan jalan. Meski terlihat beberapa pekerja dan alat berat, tetapi pekerjaan yang dilaksanakan hanya merapikan pengerjaan di sejumlah titik.
Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi membenarkan, bahwa saat ini proyek jalan MERR telah terhenti. Ia tidak membantah pihak kontraktor telah diputus kontraknya.
Ia menyebutkan beberapa hal yang membuat pekerjaan tidak selesai tepat waktu yakni, ada pipa air PDAM yang terpotong akibat pengerjaan jalan.
“Memang ada masalah pengerjaan sehingga tak selesai. Tapi 2019 ini kami lanjutkan lagi dengan melakukan lelang ulang dengan pelaksana proyek yang berbeda,” kata Eri Cahyadi.
Eri menjelaskan, pengerjaan proyek tersebut sudah 75 persen. Dari 1,8 kilometer yang harus dilaksanakan rekanan, yang selesai kurang pengaspalan 250 meter. Selain juga kurang pengerjaan jembatan.
Menurut Eri, di awal tahun 2019 proyek penyelesaian Jalan MERR akan dilanjutkan. Akhir bulan ini diharapkan sudah bisa dilakukan lelang dan didapatkan pemenang lelang sehingga proyek bisa langsung dikerjakan.
“Tahun lalu anggarannya Rp 83 miliar. Tahun ini kita akan lelang sisa pengerjaannya yang nilainya Rp 22 miliar,” tegas mantan Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang ini.
Di sisi lain Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyatakan dengan diputusnya kontrak dengan rekanan ini diharapkan bisa dijadikan pelajaran bagi semua rekanan.
Ia berharap rekanan melaksanakan pekerjaan secara teliti dan tepat waktu.
“Sekarang masih berhenti karena setelah putus kontrak ya kita harus lelang ulang. Pengerjaan lagi MERR menunggu ada pemenangan lelang,” kata Whisnu.
Di sisi lain, meski ada sejumlah proyek yang tak selesai termasuk MERR, Whisnu mengatakan tak akan berpengaruh dengan serapan APBD Surabaya tahun 2018. Saat ini evaluasi anggaran belanja Surabaya sedang dievaluasi oleh BPK.
“Kita yakin serapan anggarannya masih di atas 80 persen,” tambahnya. (mnhadi/cn02)