Surabaya, cakrawalanews.co – Hasil kerja kerakyatan PDI Perjuangan kota Surabaya kembali bisa dinikmati oleh masyarakat kota Surabaya. Hal tersebut seperti yang dirasakan oleh warga di wilayah Kedung Tomas, Kelurahan Menur Pumpungan, Surabaya.
Kampung padat penduduk tersebut yang sering mengalami banjir saat musim hujan lantaran fungsi saluran tidak maksimal karena konturnya lebih rendah dari sungai kini tengah mendapatkan sentuhan dari pemerintah kota (Pemkot) Surabaya dengan dibangun saluran u-ditch dan pavingisasi.
Mohammad Sani Ketua RW 03 Kelurahan Menur Pumpungan mengatakan dikawasan ini ada sekitar 250 warga yang telah lama menanti pembangunan saluran dan pavingisasi.
Dimana kata Sani, para warga di sini selama ini selalu merasakan genangan air saat hujan, karena berada dipinggir sungai.
“Kampung ini paling parah. Ketinggian banjir mencapai 60 cm dan airnya masuk rumah. Ketinggian permukaan tanah di sini lebih rendah dari sungai. Jadi selalu banjir kalau sungai meluap,” ujarnya.
Dengan pemasangan saluran dan pavingisasi ini dirinya dan warga tidak lagi merasakan banjir. Ditambah lagi kampung menjadi terlihat bagus dengan dilakukan pavingisasi.
Sementara itu, Anggota fraksi PDIP DPRD Kota Surabaya Anas Karno, mengatakan setelah melalui dorongan dan perjuangan kader PDIP, Pemkot Surabaya mulai melakukan pengerjaan perbaikan saluran dan sekaligus pavingisasi agar semua warga bisa menikmati pembangunan karena APBD kota Surabaya memang harus bisa dirasakan oleh warga.
“Ini merupakan penguatan kerja kerakyatan yang dilakukan oleh kader PDIP, terutama di kawasan kampung padat penduduk. Kita berterima kasih kepada pak Wali Kota Eri dan pak Wawali Armuji, karena sudah memprioritaskan kepentingan warga, untuk bebas dari masalah banjir,” tegasnya Senin, (21/11/2022)
Anas mengatakan, rencana sebelumnya, pembangunan box culvert dan pavingisasi terhadap kampung tersebut, dilakukan satu paket dengan kampung di RT 01, RT 02 dan RT 03 di tahun 2019.
oleh karena itu, lanjut Anas, saat dirinya turun meninjau lokasi pengerjaan para warga menyampaikan jika mereka merasa sangat terbantu dengan adanya pembangunan saluran dan pavingisasi ini, karena sudah lama mereka menanti agar mereka tidak mengalami kebanjiran lagi.
“Namun kemudian tertinggal, karena memasuki masa pandemi. Akibatnya, kontur permukaan tanah di kampung ini lebih rendah dibandingkan kampung lainnya yang sudah di paving. Sehingga rawan banjir saat hujan,” pungkasnya.