Gresik, cakrawalanews.co – Kabupaten Gresik, kembali meluncurkan inovasinya dibidang kesehatan. Inovasi tersebut diberi nama ‘Si Cantik Cerdas ” atau Siap Mencari Jentik Cegah Demam Berdarah Sekarang yang digagas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
Peluncuran tersebut dilaksanakan di halaman kantor Bupati Gresik, Kamis (23/11) dan dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati, Seketaris Daerah (Sekda) dan jajaran Forkopimda Kabupaten Gresik, serta Kepala dinas Kesehatan Provinsi Provinsi Jawa Timur. dr. Kohar Hari Santoso.
Kabag Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik Suyono meyakini bahwa program ” Si Cantik Cerdas ” tersebut adalah yang pertama di Indonesia sebagai upaya pencegahan dan pengendalian kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Gresik dengan melibatkan stake holder terkait dan seluruh elemen masyarakat.
Dirinya mengungkapkan bahwa kasus DBD di kabupaten Gresik setiap tahun tingkat kasusnya semakin menurun. Data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan bahwa kasus demam berdarah pada tahun 2016 mencapai 710 penderita.
” Di tahun hingga bulan November 2017 ini jumlah kasus menurun drastis yakni 196 penderita,” ungkapnya.
Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui Dinas Kesehatan dan pihak terkait akan terus berupaya menekan angka kasus DBD dengan mencarikan solusi terbaik.
“ Sehingga diharapkan kasus DBD di Kabupaten Gresik menjadi zero,” ucapnya.
Selain inovasi tersebut, Pemkab Gresik juga melakukan berbagai upaya preventif untuk mencegah ledakan kasus DBD, salah satunya dengan menyebar juru pemantau jentik yang dicanangkan sebgaai gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik).
Sementara, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto sangat mengapresiasi program tersebut. menurutnya, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan dan pemerintah kabupaten Gresik siap bersinergi untuk memaksimalkan program kali ini.
“Yang penting mekanismenya dilakukan dengan benar dan sesuai dengan apa yang direncanakan. Selain pencegahan, juga harus ada tindakan dalam memberantas demam berdarah ini. Terutma penanganannya harus komprehensif dan terintegrasi,” tuturnya.
Selain itu, kami juga mengharapkan agar Dinas Kesehatan untuk membasmi jentik nyamuk DBD tidak hanya berhenti sampai disini.
“Kami ingin ada program dimana satu hari dilakukan fogging massal secara serentak di seluruh wilayah kecamatan se kabupaten Gresik. Sehingga upaya pemberantasan jentik nyamuk penyebab DBD dapat dilakukan secara maksimal. Sehingga persoalan DBD di Gresik dapat terus ditekan hingga tuntas ,” imbaunya. (eno/cn08)