cakrawalanews.co – Kayu secang (Caesalpinia sappan L.) bukan hanya sekadar pewarna alami kain dan makanan.
Di balik warnanya yang merah cerah, kayu secang menyimpan segudang manfaat kesehatan yang telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional. Mari kita telusuri jejak manfaat kayu secang dan potensi penggunaannya.
Indonesia di juluki dengan negara penghasil rempah-rempah, tidak heran jika dulu sempat menjadi negara incaran bagi orang barat.
Mulai dari Jahe, Cengkeh, Kayu Secang dan kunyit serta banyak lagi.
Umumnya rempah-rempah tersebut dimanfaatkan mejadi jamu atau minuman wedhang.
Pemanfaatan tumbuh-tumbuhan sebagai obat-obatan sudah menjadi tradisi dan budaya khusus masyarakat di pedesaan.
Sejak tahun 1985, WHO (World Health Organization) telah memprediksi bahwa sekitar 80% penduduk dunia telah memanfaatkan tumbuhan obat (herbal medicine, phytotherapy, phytomedicine, atau botanical medicine) untuk kesehatan (Mirza, 2010).
Salah satunya adalah tanaman secang, kulit kayunya yang dimanfaatkan sebagai obat herbal.
Merupakan tanaman semak atau pohon rendah dengan ketinggian 5-10 m. Tanaman ini termasuk famili Leguminoseae dan tersebar di wilayah Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika.
Secang merupakan jenis tanaman perdu atau pohon yang berukuran kecil. Batang dan percabangannya berduri yang bentuknya bengkok dan letaknya tersebaran di batang pohon, batang berbentuk bulat, warnnya hijau kecoklatan.
Secang tergolong tumbuhan herbal yang tumbuh alami pada hutan-hutan sekunder. Secang mengandung senyawa fenolik seperti flavonoid, yang bersifat antioksidan penangkap radikal bebas. Kayu Secang biasanya dijadikan minuman herbal tradisional yang digunakan untuk meredakan gejala masuk angin, batuk, pilek, dan bermanfaat untuk menghangatkan tubuh.
Lebih dari Sekadar Pewarna Alami:
Kayu secang mengandung senyawa aktif seperti brazilin, hematoxylin, dan flavonoid yang memberikan berbagai manfaat kesehatan, antara lain:
Meningkatkan daya tahan tubuh: Kandungan antioksidan pada kayu secang membantu melawan radikal bebas dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Membantu mengendalikan kadar gula darah: Kayu secang membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Menjaga kesehatan pencernaan: Kayu secang membantu melancarkan pencernaan dan mengatasi diare.
Membantu mengobati kanker: Penelitian menunjukkan bahwa kayu secang memiliki sifat antikanker yang dapat membantu menghambat pertumbuhan sel kanker.
Membantu meredakan peradangan: Kayu secang memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan pada tubuh.
Menjaga kesehatan jantung: Kayu secang membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah, sehingga dapat menjaga kesehatan jantung.
Kayu secang bukan hanya sekedar pewarna alami, tetapi juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Dengan beragam manfaatnya, kayu secang berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku obat-obatan dan produk kesehatan lainnya. (res)