cakrawalanews.co – Guru juga rentan terhadap burnout atau kelelahan mental akibat tuntutan pekerjaan yang tinggi. Burnout dapat menyebabkan berbagai efek negatif, seperti penurunan fokus, produktivitas, dan bahkan kesehatan mental. Hal ini dapat berdampak pada kualitas mengajar dan interaksi dengan siswa.
Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi burnout bagi guru adalah dengan menerapkan Burnout Breaks. Burnout Breaks adalah jeda singkat dari pekerjaan yang bertujuan untuk mengatasi kelelahan dan meningkatkan fokus. Istirahat ini dapat dilakukan kapan saja, di mana saja, dan selama beberapa menit.
Manfaat Burnout Breaks untuk Guru:
Mengurangi stres dan kecemasan
Meningkatkan fokus dan konsentrasi
Meningkatkan energi dan stamina
Meningkatkan kreativitas
Meningkatkan kualitas mengajar
Mencegah burnout
Contoh Burnout Breaks yang Cocok untuk Guru:
Peregangan di antara kelas: Lakukan peregangan ringan di ruang kelas atau di ruang guru selama beberapa menit sebelum memulai kelas baru.
Meditasi di ruang guru: Tutup mata Anda dan fokuslah pada napas Anda selama beberapa menit di ruang guru.
Berjalan kaki di waktu istirahat: Gunakan waktu istirahat untuk berjalan kaki di sekitar sekolah dan menikmati udara segar.
Bercakap-cakap dengan rekan guru: Luangkan waktu beberapa menit untuk bercakap-cakap dengan rekan guru Anda tentang hal-hal yang tidak terkait dengan pekerjaan.
Minum air putih: Pastikan untuk minum air putih yang cukup throughout the day, terutama sebelum, selama, dan setelah mengajar.
Tips Melakukan Burnout Breaks untuk Guru:
Atur waktu untuk Burnout Breaks dalam jadwal Anda.
Temukan tempat yang tenang di sekolah untuk melakukan Burnout Breaks.
Hindari melihat layar komputer atau smartphone selama Burnout Breaks.
Lakukan aktivitas yang Anda sukai dan membuat Anda merasa rileks.
Kembali ke kelas dengan fokus dan energi yang baru.
Dengan menerapkan Burnout Breaks secara rutin, guru dapat meningkatkan kesehatan mental dan kualitas mengajar mereka.(*)