Surabaya, cakrawalanews.co – Gaduh soal banyaknya siswa yang mengundurkan diri kegiatan Sekolah Kebangsaan yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menjadi sorotan dikalangan DPRD.
Pasalnya, mundurnya peserta sekolah kebangsaan yang mayoritas adalah pelajar tersebut lantaran adanya kekecewaan atas adanya anggapan jika pelaksanaan Sekolah Kebangsaan tersebut erat dengan mereka yang terjerat razia Satpol PP dan perlu pembinaan lebih lanjut.
Menyikapi situasi tersebut Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti pun memberikan beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian terkait dengan skema pelaksanaan yang tepat agar tidak menimbulkan silang pendapat.
“Satpol PP harapannya bisa membuat konsep dan perencanaan kegiatan yang lebih matang dan disosialisasikan secara baik ke pelajar, satuan pendidikan serta wali murid,” terangnya Minggu, (26/02/2023).
Meskipun demikian, pimpinan dewan ini menyatakan pihaknyapun mendukung adanya sekolah kebangsaan sebagai tempat menyemai calon pemimpin bangsa.
“Saya mendukung sekolah kebangsaan bagi pelajar, selain memperkuat pendidikan karakter, kegiatan ini pun turut memperkaya wawasan keIndonesiaan, memperkokoh nasionalisme, serta nilai-nilai pancasila sebagai sarana mencetak para negarawan, calon pemimpin masa depan,” ucapnya.