Surabaya, cakrawalanews.co – Sertifikat pelatihan yang dimiliki oleh para pelaku usaha diharapkan bisa dijadikan jaminan untuk mendapatkan akses permodalan dalam berwirausaha. Dorongan tersebut diutarakan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) kota Surabaya.
“Kami mendorong Pemkot Surabaya untuk sertifikat pelatihan agar menjadi collateral (jaminan) modal temen-temen yang emang mau berwirausaha,” kata Ketua Umum Badan Pengurus Cabang (BPC) HIPMI Surabaya, Denny Yan Rustanto, Kamis (23/2/2023).
Denny mengatakan jika hal itu bisa direalisasikan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkot Surabaya seperti PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Surya Artha Utama. Hal ini sekaligus mendukung program pemerintah untuk mendorong Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) ini tumbuh dan berkembang.
Apalagi peran pelaku UMKM ini sangat penting dan ikut mendukung pembangunan daerah. “Ya kalau ngomong lingkupnya Kota Surabaya ya BPR SAU. Ya sekelas Bank Jatim itu kan kalau di provinsi,” katanya.
Denny menyebut pihaknya telah berkolaborasi dengan swasta menjadikan sertifikat sebagai jaminan modal berwirausaha dan berhasil.
“Karena kalau di swasta kita sudah melakukan dan itu jalan. Kenapa kok pemerintah daerah nggak bisa?” ujar Denny.
Selama ini kata Denny pihaknya telah menjalin kerjasama dengan fintech Komunal, dimana kata Denny HIPMI Kota Surabaya sudah membantu akses permodalan 89 Kepala Keluarga (KK) per Desember 2022 dengan nilai mencapai Rp 5 miliar.
“Bantuan tersebut khusus untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan usaha sembako dan toko kelontong. Jadi kita bantu bukan uang tetapi kita kasih modal berupa barang,” kata Denny.
Namun demikian, kata Denny dalam sebelum memberikan permodalan pihaknya juga telah melakukan proses validasi.
“Termasuk pengawasan, survey bener ta ada rumahnya, bener ta dia warga situ kita juga kroscek ke RT/RW,” paparnya.