Sidoarjo, Cakrawalanews.co- Proyek fly over Aloha Sidoarjo yang digagas tahun 2013 lalu, kini mendapat kejelasan. Ini karena koordinasi antara Pemkab Sidoarjo dan Lantamal V Surabaya.
Kemarin, Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor didampingi Kepala Dinas PUBMSDA dan Kepala Bappeda Sidoarjo menerima kunjungan silaturahmi dan audiensi Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya, Laksamana Pertama TNI Yoos Suryono Hadi beserta rombongan perihal paparan awal tentang proyek pembangunan Flyover Aloha, di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Senin (1/11).
“Saya kira sudah terang benderang ya. Karena memang sudah tidak kompatibel jumlah jalannya, mungkin ini akan agak dipercepat. Kalau tidak agak dipaksa sedikit, ya tidak akan jadi.” Kata Gus Muhdlor.
“Memang kami ketika bertemu dengan Pak Bupati, betul kita akan membahas mengenai fly over. Apalagi kita sama bekerja untuk negara, kita harus bersinergi untuk pembangunan,” sambung Yoos Suryono Hadi.
Koordinasi kedua belah pihak sudah berjakan sangat baik. Diawali dengan Gus Muhdlor atas nama masyarakat Sidoarjo, meminta izin kepada Komandan Lantamal V Surabaya supaya sebagian lahan yang ditempati oleh Lantamal V Surabaya bisa diberikan untuk pembangunan. Dan, disambut dengan baik oleh Yoos Suryono Hadi selaku Komandan Lantamal V Surabaya juga mengapresiasi cepatnya proses realisasi dan penghibahan dengan pemerintah daerah.
“Izinkan kami Pak Jenderal untuk mengajukan permintaan. Kami memohon kebijaksanaannya dari Pak Jenderal untuk masyarakat. Memang karena kebutuhan sidoarjo akan jalan ini, sehingga untuk melakukan pembangunan yang kemudian bisa dirasakan masyarakat,” tambah Gus Muhdlor
Pembangunan ini atas amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan-Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Atas amanat itu, Pemkab Sidoarjo dengan TNI Angkatan Laut selaku induk Lantamal V Surabaya bertransaksi dengan cara hibah. Mengingat aturan perundang-undangan, sesama institusi negara dilarang menjual-belikan tanah. Tentunya prinsip saling bantu terjadi antara kedua institusi.
Dalam kesempatan ini, Letkol Laut (T) Utomo Budi P, Hanla Aslog lantamal V Surabaya mengatakan, dari lantamal mendukung terkait pembangunan fly over tersebut. Termasuk disinggung perihal ahli waris KRI Nanggala yang gugur saat melaksanakan tugas akan diberikan rumah dan saat ini sudah mulai proses pembangunan di Desa Sugih Waras, Kecamatan Candi.
“Untuk ahli waris KRI Nanggala yang gugur saat melaksanakan tugas akan diberikan rumah dengan sertifikat atas nama ahli waris tersebut. Sehingga, ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan, terutama BPHTP, untuk 53 ahli waris. Kami mohon izin, mohon dapatnya pembebasan BPHTP tadi Pak Bupati” Jelas Utomo Aslog Lantamal V .
Dalam amanat Perpres tadi, tentunya yang terlibat tidak hanya Pemkab Sidoarjo dengan Lantamal V Surabaya, tapi juga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selaku pelaksana teknis pembangunan jalan. Teknisnya meliputi perencanaan, survey, tes tanah, analisis teknis, dan eksekusi pembangunan.
“Jadi ada dua arah enam lajur, tiga ke surabaya, tiga ke sidoarjo. Ini termasuk yang diperhitungkan oleh Kementrian PU dengan perkiraan pembebasan lahan sekitar 1,2 hektar,” sambung Sigit, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Sidoarjo.(anto)