Surabaya. Cakrawalanews.co – Sejalan dengan hasil Rapimnas Partai Golkar (PG) pada awal Maret 2021 yang merekomendasikan agar Ketum DPP PG Airlangga Hartarto maju di Pilpres 2024. DPD PG Jatim juga mengamini keputusan tersebut dan berharap Ketum segera mencari momentum yang tepat untuk memberikan jawaban sekaligus deklarasi jika memang mau dicalonkan di Pilpres mendatang.
Rekomendasi dukungan DPD Partai Golkar Jatim untuk segera deklrasi pencalonan Airlangga Hartarto sebagai Capres di Pilpres 2024 itu diputuskan melalui Rapimda yang digelar di Singgasana Hotel Surabaya, Kamis (1/4/2021). Turut pula hadir dalam acara penutupan Rapimda, Wakil Ketua DPP Partai Golkar A Ahmad Doli Kurnia Tandjung.
“Rekomendasi Rapimda DPD Partai Golkar Jatim salah satunya adalah meminta Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk mau maju di Pilpres 2024 dan bisa segera dideklarasikan,” kata Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Sarmuji.
Kendati demikian, anggota FPG DPR RI ini bisa memaklumi jika Pak Airlangga belum bisa memutuskan dalam waktu dekat, lantaran beliau masih fokus dengan tugas penanganan pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat Pandemi Covid-19 yang dialami bangsa Indonesia saat ini.
“Karena Pak Airlangga masih fokus pada penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, maka tunggu momentum yang tepat. Kapan itu? tentu Pak Airlangga yang tahu. Tapi InsyaAllah kalau Pak Airlangga sudah bisa memulihkan perekonomian dan penanganan Covid-19, mudah-mudahan Pak Airlangga bersedia untuk kita deklarasikan,” ungkap Sarmuji.
Masih di tempat yang sama, Waketum DPP PG, Ahmad Doli Kurnia Tandjung menegaskan bahwa soalnya pencapresan Partai Golkar, itu sesungguhnya adalah keputusan Munas ke X tahun 2019 dimana salah satu rekomendasinya adalah Partai Golkar di Pemilu tahun 2024 harus punya calon presiden sendiri.
“Jadi ini bukan keinginannya DPP atau keinginan Pak Airlangga tapi keinginan seluruh pengurus Partai Golkar yang hadir dalam Munas,” beber anggota Komisi 2 DPR RI ini.
Setelah keputusan tersebut, lanjut Doli dalam perjalanannya banyak aspirasi yang disampaikan saat DPP melakukan koordinasi dengan pengurus partai yang ada di tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga kecamatan yang menginginkan Pak Airlangga Hartarto sebagai Capres dari Partai Golkar.
“Aspirasi itu kemudian diakomodir dalam Rakernas dan Rapimnas pada 5 – 6 Maret 2021. Bahkan 34 DPD Partai Golkar Provinsi se Indonesia ditambah 10 Ormas yang ada di lingkungan Partai Golkar dan 5 anggota DPR RI sepakat jika di Pilpres mendatang Partai Golkar mengusung pak Airlangga sebagai Capres,” jelasnya.
Sayangnya, Ketum DPP PG Airlangga Hartarto saat itu belum mau memberikan jawaban dalam Rapimnas karena beliau masih mempunyai tanggungjawab yang diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo sebagai ketua tim untuk percepatan penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional paska pandemi.
“Beliau akan memberikan jawaban itu pada saat yang tepat,” terang anggota DPR dari FPG ini.
Kendati demikian, badan pemenangan pemilu Partai Golkar tentu harus menindaklanjuti hasil keputusan Munas maupun Rapimnas tersebut untuk mengupayakan bagaimana pada saatnya nanti jika Pak Airlangga mau menerima untuk dicalonkan sebagai Capres maka situasinya sudah fearvartable dan masyarakat juga sudah bisa mendukung. “Itulah yang dilakukan DPP Partai Golkar saat ini,” ungkap Doli.
Oleh karena itu, DPP juga terus menjalin silaturrahim dengan seluruh partai yang ada karena memang belum ada keputusan dari Ketum sehingga partai Golkar juga belum melakukan upaya penjajakan membangun koalisi maupun menyiapkan pasangan Cawapres di Pilpres mendatang.
“Kami hanya terus melakukan silaturrahim dengan seluruh masyarakat dan dengan kekuatan-kekuatan politik yang lain termasuk dengan partai politik. Jadi belum sampai pada yang rigit bicara tentang koalisi maupun pasangan cawapres,” jelas Doli Kurnia Tandjung.
Dari awal DPP dan ketua umum juga berpandangan bahwa silaturahim dan komunikasi antar elite politik dan sesama pimpinan partai politik itu sangat penting. Sehingga pertemuan atau silaturrahim antar pimpinan parpol itu sudah dilaksanakan dari tahun-tahun yang lalu atau jauh sebelum Pak Airlangga terpilih sebagai ketum DPP PG.
Ketika komunikasi antar elite lancar, kemudian koordinasi dan soliditas antar partai politik pendukung pemerintah itu baik, maka itu juga sebagian dari pekerjaan untuk memudahkan mengatasi krisis dan menjalankan program-program pemerintah yang menjadi tugas Pak Airlangga
“Silaturrahim kebangsaan itu menjadi sesuatu yang akan terus dikembangkan oleh Pak Airlangga dan Partai Golkar,” pungkas Ahmad Doli Kurnia Tandjung. (Caa)