Surabaya, Cakrawalanews.co – Anggota Komisi E DPRD Jatim Dr. Kodrat Sunyoto mengaku prihatin atas tingginya angka kekerasan terhadap anak di Jatim menempati peringka tertinggi kedua setelah DKI Jakarta. “Kami prihatin sekali atas adanya informasi kalau kekerasan pada anak di Jatim tertinggi kedua setelah DKI Jakarta,” ujar Kodrat Sunyoto di DPRD Jatim, Rabu (11/3).
Menurut politisi asal Fraksi Partai Golkar untuk mengurangi angka kekerasan terhadap anak, ada beberapa cara yang perlu mendapat perhatian dari Pemprov, yaitu lingkungan di sekitar masyarakat itu sendiri. “Perlu ada perhatian khusus bagaimana Pemprov mensosialisasikan ke lingkungan masyarakat sendiri tentang kekerasan pada anak,” kata ketua MKGR Jatim ini.
Ia berharap OPD yang menangani perempuan dan anak di Pemprov Jatim lebih terfokus untuk mengurangi angka kekerasan terhadap anak tersebut. Terlebih, Jatim sudah memiliki Perda Perlindungan Perempuan dan Anak. “Jatim punya Perda No 16 tahun 2012 tentang perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan. Perda dibuat untuk memberikan perlindungan pada perempuan dan anak. Sejauh ini kelihatannya penegakannya belum terlihat,” sindir Kodrat.
Oleh sebab itu, kata Kodrat, jika diperlukan nantinya, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap perda tersebut. “Kalau perlu dievaluasi untuk menyesuaikan adanya berbagai macam kekerasan terhadap anak, maka kami sepakat kalau Perda itu dievaluasi,” imbuhnya.
Sebelumnya, Ketum Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Aris Merdeka Sirait saat di Gresik, senin (9/3/2020) membeberkan kalau angka kekerasan pada anak di Jatim peringkat kedua setelah DKI Jakarta. Aris mengaku kalau data tersebut diperoleh dari Kemensos dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak. (Caa)