Surabaya, Cakrawalanews.co – DPRD Jawa Timur mengajak seluruh mahasiswa, khususnya mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Timur untuk ikut mensukseskan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 di 19 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Pernyataan itu disampaikan Wakil ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak usai menerima kunjungan pengurus Badko Himpunan Mahasiswa Islam Jawa Timur di Gedung DPRD Jawa Timur, jalan Indrapura Surabaya, Senin (9/3).
“Selaku pimpinan dewan Jatim, kami berharap pilkada serentak 2020 berlangsung baik dan kondusif. Sebab, pilkada di Jawa Timur cukup banyak, yakni di 19 daerah,” kata Sahat Tua Simanjuntak.
Menurut politisi asal Partai Golkar, satu diantara potensi penyebab konflik penyelenggaraan Pilkada adalah penyebaran isu SARA. Para pendukung seringkali menggunakan sentimen tersebut dalam memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon yang merek dukung. “Pemilihan kepala daerah sudah seharusnya tidak terbelenggu dengan isu SARA. Karena pada prinsipnya kepala daerah dipilih untuk mengayomi seluruh masyarakat tanpa memandang latarbelakang suku, agama, dan ras,” tegas mantan sekretaris DPD Partai Golkar Jatim.
HMI sebagai organisasi kemahasiswaan ektra kampus yang cukup besar dinilai Sahat bisa mengantisipasi masalah tersebut. “Peran mahasiswa dan HMI memiliki kontribusi yang sangat bagus. Sebab HMI juga memiliki cabang yang tersebar di banyak daerah,” harap Sahat Tua Simnjuntak.
Di sisi lain, Ketua Bidang Pembinaan Aparatur Organisasi Badko HMI Jatim, Safiuddin, menjelaskan bahwa di tiap pilkada pihaknya memiliki dua peran. Baik peran selama perencanaan hingga pasca pemungutan. “Porsi kami di pilkada tidak untuk dukung mendukung pasangan calon, namun hanya membantu penyelaksaan pilkada agar bisa lebih bagus,” dalih Udin sapaan akrabnya.
Ia sepakat dengan wakil ketua DPRD Jatim, bahwa penyelenggaraan pilkada harus terhindar dari isu negatif yang memecah belah masyarakat. “Kami sepakat bahwa masyarakat harus mendapat pendampingan. Diantaranya, soal mengantisipasi isu SARA,” kata Udin.
Dalam pola sosialisasi tersebut, pihaknya kembali mengingatkan masyarakat tentang pentingnya mengikuti proses pilkada hingga memberikan suara. Termasuk, juga untuk mengetahui tata cara mencoblos di bilik suara.Pada pilkada 2018 lalu, HMI Jatim telah membentuk badan khusus dan bekerja melalui lembaga pemantau pemilu. Lembaga ini bekerjasama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). “Kami menerjunkan 1000 anggota HMI untuk pemantau pemilu di Jatim pada pilkada serentak lalu yang tersebar di beberapa kabupaten/kota di Jatim,” beber Udin. Diantara temuan HMI Jatim pada Pilkada lalu adalah masih adanya pemilih yang belum mendapat undangan hingga tak mengetahui cara mencoblos.
Pada kunjungan tersebut, HMI Jatim juga mengundang perwakilan DPRD Jatim untuk bisa hadir dalam Rapimcab yang akan diikuti 38 kabupaten/kota se-Jatim. “Kami mengundang Bapak Sahat untuk mendiskusikan peran kami di Jatim, utamanya dalam pembangunan Jatim,” kata Udin.
Rencananya, Rapimcab tersebut akan berlangsung di Surabaya, pada 20 Maret 2020 mendatang. (caa)