Slawi, Cakrawalanews.co – Jemarinya lincah menari menyuarakan nada dan chord-chord musik blues, menghadirkan nada-nada melodik menyayat, sesekali garang mengerang, galak mengaum, namun ada kalanya begitu lembut dan romantis membangun suasana penuh cinta di hati. Itulah suasana keseharian sore dan malam hari di rumah gitaris sekaligus pendiri band Eftei Blues.
Gitar bagai istri keduanya, musik adalah bagian dari belahan jiwanya, seni adalah salah satu bagian terpenting dari nafas kehidupan bapak dua anak kelahiran Tegal 18 Oktober 1972 ini. Panggung-panggung musik di kabupaten dan kota Tegal, dari stage kafe, entertainment wedding, event musik di panggung besar kampus dan ruang-ruang publik, sampai beraneka event budaya, menjadi ruang eksplorasinya dalam bermusik.
DR. Agus Wibowo, ST., MT., demikian nama dan gelar lengkap gitaris yang dalam kesehariannya berprofesi sebagai dosen di Jurusan Teknik Mesin, dan menjabat sebagai Dekan di Fakultas Teknik Universitas Panca Sakti (UPS) Tegal, sejak tahun 2018 yang lalu.
Terkait dengan keilmuan studi akademisnya, Agus adalah lulusan S-1 dari Universitas Muhammadiyah Malang pada tahun 1997, kemudian gelar master dan doktor diperolehnya dari studi yang dilakukannya di Universitas Brawijaya Malang.
Melalui penelitian yang cukup lama, di tahun 2018 Agus meraih gelar doktor dengan disertasi mengenai “Peran Polaritas Minyak Nabati Terhadap Karakter Sidik Warna Nyala Api Spray Pembakaran Minyak Jarak, Kelapa Sawit, dan Kapuk”. Disertasi ini pada tahun 2019 yang lalu diterbitkan sebagai buku oleh Penerbit Arga Pustaka, dengan judul “Sidik Warna Api Spray, Advance Research Biofuel Combustion”, setebal 285 halaman.
Riset disertasinya tersebut termasuk dalam kategori penelitian yang masih langka dilakukan, dan diharapkan dapat menjadi sumbangsih pengetahuan dalam bidang konversi energi pengembangan bahan bakar nabati (biofuel) sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak berbahan fosil.
EFTEI (dari nama band EFTEI Blues) sebenarnya merupakan singkatan dari Fakultas Teknologi Industri (sekarang sudah beralih nama menjadi Fakultas Teknik), yang semula merupakan wadah bermusik bagi dosen dan mahasiswa di Fakultas Teknologi Industri Universitas Panca Sakti. Dulunya ada EFTEI Keroncong, EFTEI Akustik, EFTEI Tembang Kenangan, dan EFTEI Blues, dan kini yang masih eksis tinggal EFTEI Blues.
Agus memang termasuk kategori manusia multitalenta, unik, dan langka. Selain berprofesi sebagai dosen dan bermusik, ia juga sesekali melukis, menekuni fotografi, membuat dan membaca puisi, terlibat dalam kegiatan dunia teater dan penggung budaya, menulis, dan terlibat di berbagai kegiatan lain yang terkait aktivitas pemberdayaan masyarakat, komunitas literasi rumah baca, komunitas pegiat sampah, komunitas pegiat kependudukan untuk pembangunan, dan sebagai kakak pembina di Sanggar Pramuka UPS.
Tentu segala geliat Agus dalam berkarya dan memberi sumbang peran positif di masyarakat ini tak lepas dari dukungan penuh dari keluarga yang dicintainya. Istrinya, Indah Eko Cahyani, seorang guru di SMKN 1 Slawi yang juga memiliki bakat dalam olah vokal, dan anak-anaknya yaitu Widyan Hirzi Wibowo, saat ini kuliah di Teknik Sipil Universitas Negeri Malang yang juga berbakat menyanyi seperti ibunya, serta Zidni Hasyidan Wibowo kelas 2 SMP, yang mewarisi bakat bermain gitar seperti bapaknya.
Agus sendiri nampaknya mewarisi bakat bermusik dari ayahandanya, seorang pensiunan pegawai Dinas Kesehatan yang hobi bermain harmonika. Namun Agus belajar bermain gitar secara otodidak dan melalui teman-temannya. Gitaris dengan nama facebook “Sinau Jauh” ini tak pernah lelah untuk terus belajar mengasah skill serta feeling dalam bermusik, dari panggung ke panggung, dan dari komunitas ke komunitas.
Ia tergabung aktif dalam beberapa komunitas musik di kota dan kabupaten Tegal, seperti di komunitas Tegal Blues Community, komunitas OI (Orang Indonesia, dulu Iwan Fals mania, di mana Agus pernah menjadi ketuanya pada tahun 2004-2005), dan komunitas Wahdini (Wadah Diskusi Seni).
Agus juga pernah merekam 12 lagu karyanya dalam recording sederhana dengan motivasi agar apa-apa yang sudah pernah diciptakannya suatu saat tidak hilang karena lupa. Dan gitaris yang doktor ini tentunya berkeinginan lebih jauh untuk nantinya bisa merekam lagu-lagunya dengan recording yang benar-benar serius.
Performance Pak Doktor yang gitaris di Wisata Sawah Batu Desa Bukateja hari Minggu 19 Januari 2020 merupakan penampilannya untuk yang kedua kali di Sawah Batu. Performance pertamanya adalah di event launching Wisata Sawah Batu Bukateja, akhir bulan November 2019 yang lalu, berkolaborasi bersama Tebar Sae (Tegal Banyuwangi Seduluran Selawase) Band dalam pagelaran Opera van Bukateja yang menghebohkan.
Kali ini DR. Agus Wibowo akan tampil solo sebagai EFTEI Blues, bermain gitar, bernyanyi, dan talk show berbagi cerita perjalanan, pengalaman, konsep bermusik, dan berbagi inspirasi, dengan dipandu oleh Bung Tewe, penyiar senior Radio Slawi FM yang menjadi host dalam talk show yang digelar di Stage Budaya Wisata Sawah Batu mulai jam 8 pagi sampai selesai. (TW/Das)