Surabaya, cakrawalanews.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah mematangkan kebijakan baru terkait peralihan anggaran permakanan. Bahkan, kebijakan baru tersebut kini juga tengah dalam masa uji coba ditahun anggaran 2020 ini.
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mengatakan, jika mulai tahun 2020 anggaran permakanan Pemkot Surabaya dialihkan ke tiap kelurahan. Hal tersebut dilakukan untuk mendekatkan layanan ke warga.
“Program tersebut masih diuji coba tahun 2020, tentunya akan dibarengi dengan evaluasi nantinya. Dan karena proses ini maka in out data lebih dekat” lanjutnya.
Namun, Khusnul mengakui kalau ada pihak yang kurang sepakat dengan kebijakan tersebut.
“Memang ada panti asuhan yang tidak setuju, mana yang belum tahu atau mana yang tidak tahu, agar sama-sama mendapatkan informasi” jelasnya.
Politisi partai PDI Perjuangan inipun lantas menegaskan jika, anggaran permakanan di tahun 2020 tidak berubah, yaitu sebesar Rp. 140 miliar dan dibagikan ke 154 wilayah.
“Tiap wilayah besarannya berbeda, karena jumlah penerimanya tiap wilayah tidak sama” tegasnya.
Oleh karena itu, lanjut Khusnul dewan masih mempertimbangkan besaran anggaran sekarang ini.
“Untuk itu kita masih melihat dulu apakah anggaran ini cukup, sambil kita menunggu kepastian data dari dinas sosial” urainya.
Khusnul juga meminta kepada dinas sosial kota Surabaya agar melakukan up date data. Pasalnya, menurut dinas sosial ada data pasif sebanyak 662 ribu jiwa.
“Kita minta dipetakan berdasarkan wilayah. Kemudian warga yang benar-benar membutuhkan intervensi permakanan. Karena tidak semua masyarakat berpenghasilan rendah di Surabaya membutuhkan intervensi permakanan, tapi butuh intevensi lain dari pemkot misalnya rumah layak huni” pungkasnya.(hdi/cn02)