cakrawalanews.co, – Komisi D DPRD Kota Surabaya mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya lebih memasifkan lagi sosialisasi tentang vaksin polio.
Sekretaris Komisi D DPRD Surabaya Akmarawita Kadir mengatakan sosiaisi vaksin polio hingga ke RT/RW sangat penting.
“Ini perlu penakanan karena warga terkadang enggan menerima vaksin,” kata Akma kepada wartawan pada Kamis (22/02/2024)
Padahal, lanjut Akma, vaksinasi polio sangat dibutuhkan agar tidak ada lagi warga Surabaya yang terpapar virus tersebut.
“Jadi tujuannya adalah supaya kesehatan anak di Kota Surabaya ini baik perkembangan, warganya baik, sehingga menopang bangsa dan negara. Ini menjadi lebih baik lagi, khususnya di Kota Surabaya,” ujar Akmarawita.
Akma menjelaskan, bila anak terpapar virus polio bisa menyebabkan kelumpuhan dan perkembangannya akan terganggu.
“Karena kan nanti akan menyebabkan kelumpuhan, dan itu kalau banyak yang kena virus polio itu nanti akan menyebabkan perkembangan anak akan terganggu mirip dengan stunting,” tutupnya.
Sementara itu, sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, Sub PIN Polio putaran kedua ini akan menyasar sebanyak 329.616 anak usia 0-8 tahun kurang satu hari. Target itu sama seperti pada saat pelaksanaan Sub PIN Polio putaran pertama.
Seperti pada putaran pertama, Sub PIN Polio kali ini menggunakan vaksin imunisasi jenis novel Oral Polio Vaccine tipe 2 (n0PV2). Per satu 1 vial n0PV2, akan diberikan kepada 50 anak. Setiap anak akan mendapatkan dua kali tetes di setiap putaran.
Nanik menjelaskan, vaksin n0PV2 ini hanya digunakan pada pelaksanaan Sub PIN dalam rangka penanggulangan KLB Polio tipe 2. “Pelaksanaannya mulai dari tanggal 19-25 Februari 2024 mendatang,” kata Nanik.
Nanik menambahkan, Sub PIN Polio putaran kedua terus dimaksimalkan, tujuannya untuk mempercepat pemutusan transmisi KLB Polio VDPV2. “Berbagai upaya telah dilakukan secara masif, bersama kecamatan, kelurahan, TP PKK, KSH, RT/RW dan civitas akademika yang terlibat dalam tim Sub PIN Polio Kota Surabaya,” pungkasnya. (Adv/hadi)