Surabaya, cakrawalanews- Kabar duka, pembalap Indonesia Afridza Syach Munandar meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Sirkuit Sepang Malaysia, Sabtu (21/11/2019).
Pebalap orbitan Astra Honda Racing Team (AHRT) itu jatuh di tikungan ke-10 di lap pertama setelah terlibat senggolan dengan pebalap Jepang. Saat itu Afridza yang memakai nomor ‘4’ sedang berada di posisi ketujuh.
Afridza menyenggol motor di depannya saat mau keluar tikungan. Usai terjatuh tak lama marshall mengibarkan bendera merah, tanda balapan dihentikan. Para pebalap pun masuk kembali ke paddock.
Tampak dalam tayangan balapan yang diunggah ATC di akun Youtube, Afridza sempat mendapatkan perawatan medis di sisi lintasan, sebelum akhirnya dipindahkan ke Rumah Sakit Kuala Lumpur dengan helikopter.
Situs MotoGP.com menyampaikan bahwa staf medis rumah sakit sudah berupaya sebaik mungkin untuk mengobati Afridza. Namun akhirnya nyawanya tidak tertolong.
Afridza adalah salah satu pebalap terbaik lulusan Astra Honda Racing School (AHRS) pada tahun 2017. Sebagai pebalap muda berbakat, ia terpilih seleksi Dorna Sport untuk mengikuti ajang balap ATC sejak tahun 2018.
Padahal tahun ini, Afridza menjadi andalan AHRT untuk memperebutkan gelar juara akhir pekan ini di ATC. Sepanjang 2019, dia sudah mengemas dua kemenangan, dua kali runner up, dan dua kali posisi ketiga selama satu musim.
Melalui unggahannya di akun Twitter, pihak MotoGP pun memberikan pernyataan resmi bahwa Afridza menghembuskan napas terakhir di rumah sakit. Sebagai buntut dari insiden tersebut, sesi balapan yang digelar hari ini pun dibatalkan.
Afridza merupakan salah satu pembalap yang menonjol di musim Asia Talent Cup 2019. Sebelum seri balapan pamungkas di Sirkuit Sepang, Afridza telah meraih dua kemenangan, dua podium kedua dan dua finis ketiga.
Dirinya pun datang ke Sirkuit Sepang dengan kans untuk menutup musim ini dengan menjadi juara.
Optimisme itu ditunjukkannya saat mengunggah satu foto di akun media sosialnya. Dalam unggahan yang dibuat pekan lalu tersebut, terlihat bahwa Afridza duduk di kursi Bandara Internasional Haneda sambil mengatupkan tangan di depan wajahnya.
Sekilas, Afridza tampak seperti orang yang sedang berdoa. Dia pun hanya menyertakan satu emoji wajah tersenyum, tanpa keterangan apapun.
Jika dirunut ke unggahan sebelumnya, semakin jelas apa yang didoakan oleh Afridza.
Afridza tampak berdiri di podium Sirkuit Motegi, Jepang seusai melakoni seri balapan di Negeri Sakura.
Dalam keterangannya, Afridza menuliskan bahwa dia akan berjuang pada race terakhir di Malaysia
Apa daya, harapan tinggal harapan. Tekadnya untuk tampil bagus di Sepang harus berakhir dengan cara yang tidak terduga.
Kejadian ini juga telah menambah catatan merah Sirkuit Sepang setelah pada 2011 silam kabar duka juga datang dari sirkuit yang mempunyai panjang 5,5 kilometer itu.(tri/bs/wan)