Banyuwangi, cakrawalanews.co – Dengan menggunakan pesawat Cesnna mendarat di Bandara Blimbingsari , Menteri KKP Susi Pujiastuti beserta rombongan mengawali kunjungan kerja di Banyuwangi dengan disambut Jajaran Forpimda antara lain Komandan Lanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal, S.H., M.Tr.Hanla., M.M , Kapolres Banyuwangi, Laksdya TNI (Purn) Widodo.
Komandan Lanal Banyuwangi , Lantamal V, Koarmada II Dalam kegiatan Kunker Menteri KKP menyiapkan KAL Tabuhan dan Unsur Sekoci, Prajurit Lanal Banyuwangi siap mengamankan semua kegiatan Menteri KKP daalam rangka mengembangkan seluruh potensi Maritim yang ada di Banyuwangi.
Pada kesempatan kegaiatan ini juga seluruh jajaran Forpimda dengan menggunakan KAL Tabuhan bisa menginspeksi semua jalur laut yang berhubungan dengan kesiapan mengahadapi jalur mudik melalui Laut.
Potensi Maritim yang menjadi sasaran kunker Menteri KKP dan rombongan di wilayah Pulau Tabuhan dan Menjangan, diwilayah tersebut tersimpan keindahan bawah laut dan kaya akan biota Laut dan harus dilestarikan.
Menteri Susi lepas liarkan 37.000 benih lobster
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat memimpin pelepasliaran benih lobster di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (1/6/2019). (Dokumentasi Kementerian Kelautan dan Perikanan)
Mereka tergiur dengan harga tinggi yang ditawarkan pembeli dari luar negeri. Padahal, harga tersebut masih jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan harga lobster yang dibiarkan besar terlebih dahulu
Sementara Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memimpin pelepasliaran 37.000 benih lobster di perairan Taman Nasional Pulau Menjangan, Banyuwangi, Jawa Timur, yang merupakan hasil pengamanan dalam operasi gabungan aparat terkait penyelundupan benih lobster.
“Benih lobster selundupan tersebut diduga berasal dari daerah Jawa Barat dan Lombok NTB,” kata Menteri Susi dalam siaran pers KKP .
Pelaku penyelundupan, lanjutnya, mengumpulkan dan membeli benih lobster dari para pengepul untuk dijual ke luar negeri dengan harga yang sangat menggiurkan.
Oleh karena itu, ujar dia, tak heran masih banyak ditemukan kasus penyelundupan meskipun petugas rutin melakukan pengamanan dan pengawasan di berbagai titik lalu lintas produk perikanan.
“Mereka tergiur dengan harga tinggi yang ditawarkan pembeli dari luar negeri. Padahal, harga tersebut masih jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan harga lobster yang dibiarkan besar terlebih dahulu,” ucap Susi.
Menteri Kelautan dan Perikanan mengutarakan harapannya agar benih lobster yang dilepasliarkan ini menjadi potensi masa depan lobster yang bisa ditangkap oleh kalangan nelayan wilayah Banyuwangi dan Bali bagian barat.
Ia pun meminta agar tidak ada lagi masyarakat yang menyelundupkan benih lobster dan lobster bertelur maupun komoditas perikanan yang dilarang lainnya untuk menjaga stok di alam
“Pemerintah membuat regulasi untuk melindungi dan menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan kita. Untuk siapa? Untuk kita semua dan generasi yang akan datang. Jangan sampai generasi mendatang tidak bisa lagi menangkap lobster di perairan Indonesia karena eksploitasi yang berlebihan,” ujarnya.
Pelepasliaran itu sendiri dilakukan bersama jajaran Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Surabaya I, Wilker KIPM Banyuwangi, Kepolisian dan TNI AL setempat, serta Basarnas.
Benih lobster yang terdiri dari 5.000 ekor jenis mutiara dan 32.000 ekor jenis pasir tersebut merupakan hasil pengamanan dalam operasi gabungan Unit Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jatim bersama Petugas Balai KIPM Surabaya I, di Jl. KH. Mashum Achmad, Tanggulangin, Sidoarjo pada Kamis (30/5) (wan/lntmlv/ant)