Surabaya, cakrawalanews.co – Pedangdut Nona Ayu rela meninggalkan hingar-bingar ibukota Jakarta dan hijrah ke Surabaya di awal tahun 2018, demi untuk mengusung idealisme genre lewat original dangdut. Bukan sesuatu yang mudah tentunya. Sebab, penyanyi bernama asli Ayu Maharani ini harus meninggalkan keluarga besarnya yang tinggal di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Tekad Ayu untuk meninggalkan hingar-bingar industri musik ibukota yang sudah membesarkan namanya sejak tahun 2013 sangat kuat.
Keputusan bungsu dari enam bersaudara ini memang tak biasa, karena umumnya justru banyak artis mengincar Jakarta sebagai tumpuan pengembangan karirnya.
“Saya tak hanya sekadar bernyanyi lagu dangdut kontemporer yang disukai, seperti dangdut koplo. Saya mencari karya yang bisa dikenang. Saya juga mencari jati diri lewat dangdut original, dan masyarakat Jatim bisa menerima itu,” ungkapnya saat dijumpai di LTC co working space Kendangsari, Surabaya, Kamis (1/11/18) kemarin.
“Dan saya yakin di Surabaya saya tetap bisa punya masa depan karir yang tak kalah bagusnya dibanding ketika masih di Jakarta,” tegasnya lagi.
Keyakinan Ayu pun terwujud. Meski tak lagi tinggal di Jakarta, keseharian perempuan kelahiran 23 Juli 1993 ini tak pernah sepi dari jadwal mengisi panggung demi panggung.
Hingga kemudian dia bertemu pencipta lagu S Yuda yang kemudian menyodorkan komposisi berjudul ‘Goresan Cinta’. Lagu yang masih dalam format dangdut klasik ini merupakan single kedua setelah sebelumnya Nona Ayu hadir lewat lagu ‘Belahan Jiwaku’.
Seperti Belahan Jiwaku, komposisi ‘Goresan Cinta’ masih bertema cinta. Bedanya, lagu baru ini bertutur tentang ‘rasa sakit’.
“Lagu itu menggambarkan rasa sakit ketika cinta sejati dikhianati. Semoga ini bisa diterima masyarakat yang masih suka original dangdut,” pungkas Ayu yang kini bernaung di bawah manajemen artis Penakita Media Communication.(rur)