Probolinggo, cakrawalapost.com – Nasib naas di alami Solihin (38), warga desa Sumber Kramat, Kecamatan Wonomerto, kabupaten Probolinggo. Pria berusia 38 tahun tersebut harus meregang nyawa, Jum’at (21//9/2018) di tangan RS yang merupakan adik iparnya sendiri.
Dari hasil informasi yang dikumpulkan, Jumat sore sekitar jam 16.30, Solihin berboncengan dengan istrinya hendak menuju rumah RS di desa Sumberkare, namun di paruh perjalanan, pasutri tersebut dihadang oleh dua orang, salah satunya RS.
Tidak menunggu, RS langsung menyerang korban dengan parang. Sontak akibat serangan RS membuat korban tumbang. Ia mengalami luka tusuk di dada, perut atas, bahu kanan, pinggang atas 3 bacokan. Akibat kehabisan darah, Solihin tewas di lokasi kejadian.
Aliana yang merupakan istri dari Solihin tak tega melihat suaminya bersimpah darah berusaha untuk melerai, namun upaya untuk meyelamatkan suaminya membuat Aliana alami luka pada tangan kanan dan jempolnya terkena sabetan golok pelaku.
“Saya kenal itu adik ipar saya, karena dia tak mengenakan penutup kepala. Kalau temannya tidak tahu, hanya terlihat matanya saja,” tutur Aliana di IGD RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo.
Menurut Kapolsek Wonomerto, AKP. Sugianto, peristiwa berdarah itu diduga karena urusan asmara. Dimana pelaku, menduga korban berselingkuh dengan istrinya. Padahal, istri pelaku adalah adik kandung istri korban. Karena itu, RS mengajak Solihin bertemu ke rumahnya. Ajakan itu disetujui oleh korban.
Agar permasalahan asmara antar keluarga itu jernih, Solihin mengajak istrinya ke rumah RS. Namun, di tengah hutan menjelang lokasi tujuan, Solihin dihadang oleh dua orang, salah satunya RS. Bersama yang tidak diketahui identitasnya itu, RS membacok korban.
“Pelakunya ada dua orang, saat ini masih dalam pengejaran. Kami sudah kantongi identitas salah satu pelakunya, diantaranya merupakan suami dari adik iparnya korban. Barang bukti yang kami amankan adalah sarung golok atau parang yang digunakan untuk membacok korban,” kata Kapolsek. (mj)