Surabaya, cakrawalanews.co – Sebanyak 65 ribu lebih pelajar SD-SMP se-Kota Surabaya melangsungkan Tari Remo Massal pada Minggu (18/12) pagi. Pertunjukan spektakuler itu tersebar dan terlaksana serentak di sejumlah tempat bersejarah di Kota Pahlawan.
Hal ini pun mendapat dukungan serta semangat dari Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti yang turut hadir menyaksikan langsung penampilan para generasi muda yang antusias berpartisipasi dan bangga melestarikan kesenian dan budaya daerahnya itu.
Legislator PKS tersebut mengatakan event ini tidak hanya sekedar memecahkan rekor MURI, melainkan juga mengenalkan sejak dini ragam kesenian dan budaya daerah.
“Menanamkan kecintaan anak-anak pada kesenian dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia, Jawa Timur, sekaligus yang jadi kebanggaan bagi Kota Surabaya,” terangnya.
Gelaran ini berpusat di Jembatan Suroboyo dan pelajar-pelajar lainnya tersebar di 10 titik lokasi bersejarah hingga bertempat di halaman sekolah masing-masing.
Sejumlah tempat itu yakni Jembatan Merah, Jembatan Sawunggaling, Tugu Pahlawan, Taman Mundu, Taman Surya, Taman Bungkul, Taman Apsari, Balai Pemuda, serta Jalan Tunjungan.
Menurut Reni, perhelatan ini menunjukan bahwa banyak tempat-tempat historis dan iconik di Kota Surabaya yang bisa menjadi destinasi wisata bagi keluarga, pelajar, maupun anak-anak.
“Semoga dengan ini bisa menjadi cara menanamkan rasa cinta pada tanah air, rasa cinta pada kotanya sehingga anak-anak terbentuk karakter,” imbuhnya.
“Karakter anak-anak yang hebat, yang berani, punya semangat rela berkorban, pantang menyerah, dan sehat tentunya sebab gerakan remo itu melatih motorik anak-anak,” ucapnya.
Momen kedekatan Pimpinan DPRD bersama anak-anak juga terekam ketika para pelajar berduyun-duyun menghampiri untuk salim dan foto bareng bersama wakil rakyat itu di sepanjang Jembatan Suroboyo.
Keceriaan siswa dan siswi SD-SMP se-Surabaya itu juga terasa meski di bawah terik matahari, semangat dan antusias mereka terlihat melalui gestur aktif dan keseruan mereka menari.
Para pelajar yang berpartisipasi pada kesempatan ini pun mengenakan warna senada merah-putih dengan hasduk sebagai ikat kepala maupun juga penampil utama yang memakai busana tata rias khas penari Remo.
Reni menyebutkan rekor MURI diperoleh berkat kerjasama dan gotong royong seluruh elemen yang terlibat sehingga dapat memberikan prestasi yang luar biasa.
“Untuk menghasilkan sebuah prestasi ini tidak bisa hanya sendiri, harus ada kerja sama antar sekolah, perangkat daerah, pihak orang tua, guru, kekompakan anak-anak,” bebernya.
Ia lantas menambahkan, yang lebih penting lagi, semoga bisa menanamkan kecintaan anak-anak pada seni budaya tradisional, yang ada di Indonesia, yang ada di Jawa Timur, yang ada di Surabaya.
Saat menonton pelajar remo massal, Reni pun terkenang masa kecilnya. “Saat saya kelas 5 SD juga ikut remo massal di lapangan, hingga saat ini moment itu tidak terlupa,” pungkasnya.