Surabaya, cakrawalanews.co – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melakukan strategi penjualan secara kolaborasi antara online dan offline dalam menghadapi era digitalisasi.
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, di era ekonomi digital yang berlangsung cepat diperlukan kolaborasi metode penjualan online dan offline agar dapat meningkatkan penjualan.
“Jika hanya dilakukan secara offline maka penjualan malah akan menurun, karena kunci utama untuk bertahan adalah bisa menyesuiakan diri dengan gaya gidup yang terjadi di seluruh dunia,” katanya saat sambutan pembukaan Jatim Fair 2018 di Grand City Surabaya, Selasa (9/10/2018).
Dia mencontohkan, seperti perubahan fungsi pusat perbelanjaan kini menjadi tempat hiburan dan berkumpul.
Kebanyakan saat ini masyarakat mulai menyukai belanja dengan cara online.
Mendag juga mengingatkan akan terbukanya peluang ekspor yang lebih besar akibat perang dagang antara China dengan Amerika Serikat.
“Kita harus memanfaatkan ekspor komoditas yang terbuka peluangnya akibat perang dagang ini,” ujarnya.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat dari seluruh ekspor Indonesia yang mencapai 164,8 miliar dolar Amerika, Jawa Timur memberikan kontribusi sebesar 11,90 persen atau sebesar 19,6 miliar dolar Amerika.
Sementara itu, nilai ekspor Jawa Timur pada tahun 2017 merupakan yang terbesar kedua setelah DKI Jakarta.
Mayoritas produk-produk asal Jawa Timur yang telah mencapai mancanegara, di antaranya perhiasan (batu dan logam mulia), tembaga, udang, serta minyak kelapa sawit.(tbn)