Surabaya, cakrawalanews.co – Dinas Pekerjaan umum (PU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur terus meningkatkan kualitas perbaikan jalan milik Provinsi Jatim menghadapi lebaran 2017. Salah satunya dengan menyiapkan tim Unit Reaksi Cepat (URC) yang akan disebar di 11 posko atau UPT milik PU Bina Marga Jatim.
Kadis PU Bina Marga Provinsi Jatim, Gatot Sulistyohadi dikonfirmasi di kantornya PU Bina Marga Jatim, Rabu (14/6) mengatakan, tim URC ini bertugas untuk mengantisipasi apabila ada kerusakan jalan saat lebaran atau arus mudik di jalan Provinsi Jatim.
“Tim URC ini dalam kerjanya juga disediakan alat seperti Cold Milling W50, Asphalt Finisher, Tandem Roller, Three Wheel Roller Vibrator Roller Hand Guide yang ditaruh di 11 posko atau UPT tersebut,” ujarnya.
Terkait kondisi atau kemantaban jalan milik Provinsi Jatim menghadapi arus mudik 2017, ia mengatakan kondisi milik Provinsi Jatim relatif bagus tidak ada kerusakan yang berarti. “Meski kondisi jalan provinsi saat ini bagus, pihak PU Bina Marga tetap memperhatikan dan memantau kondisi jalan dengan melakukan perbaikan dan penambalan cepat apabila ada lubang, sehingga kondisi jalan tetap terjaga kenyamanannya pada saat digunakan jalur mudik lebaran 2017 nanti,” ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada pemudik yang akan melewati jalan tol Fungsional Surabaya – Mojokerto (SUMO) yang akan dioperasikan pada 19 Juni nanti untuk lebih berhati – hati, dan kecepatan maximal 40 – 60 KM. Pasalnya tol yang difungsionalkan kondisi jalan masih bergelombang. “Dengan adanya tol yang difungsi saat lebaran nanti dapat mengurangi kepadatan atau kemacetan,”ujarnya.
Seperti diketahui, Gubernur Jatim Soekarwo melakukan inspekasi mendadak (sidak) jalan tol ruas Surabaya – Kertosono yang sedang proses pengerjaan dan hingga kini sudah sampai di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Jombang dan Nganjuk yang dipisahkan oleh sungai Brantas.
Dalam kunjungannya, Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim mengapresiasi pembangunan jalan tol Surabaya sampai Kertosono ini. “Ini sebagai solusi mengatasi kepadatan mobilitas transportasi di jalan utama dari Surabaya ke luar kota,” ujarnya. (wak)