Sementara itu, Camat Sambikerep, Ferdhie Ardiansyah menjelaskan, gedung SMK Kristen Harapan Sejati milik Yayasan SPS dapat menampung hingga 100 pasien isoman dengan gejala ringan.
Setidaknya ada dua lantai yang akan digunakan untuk isoman. Rinciannya, lantai tiga dapat menampung 54 pasien dan lantai lima dapat menampung hingga 51 pasien.
“Kita pisahkan antara pasien pria dan wanita. Pasien pria di lantai lima, sementara pasien wanita di lantai tiga. Ruangan di lantai tiga itu berupa enam kelas, satu ruangan bisa menampung sembilan orang. Sementara untuk lantai lima itu bentuknya hall,” jelas Ferdhie.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan SPS bidang pendidikan, Ir. Monica Suryani mengungkapkan, pihaknya merasa bangga karena dapat berpartisipasi dan ikut ambil bagian membantu Pemkot Surabaya menangani pandemi Covid-19 di Kota Pahlawan. Hal ini sesuai dengan keinginan pendiri Yayasan SPS.
“Kami senang bisa dapat berpartisipasi dan ikut ambil bagian. Kita akan menyerahkan gedung SMK ini sebagai tempat isoman. Dengan harapan yang besar supaya kita semua bisa bergandeng tangan memutus rantai penularan Covid-19,” ungkapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan, Mill Head PT SMB, David Alexander. Ia menyatakan, bahwa pihaknya ingin membantu masyarakat Surabaya melalui bantuan 500 buah disposable covid bed.
Rencananya, sekitar 100 buah akan digunakan di gedung isoman milik Yayasan SPS, sementara sisanya diserahkan ke Pemkot Surabaya untuk digunakan di tempat-tempat isoman lainnya.
Menurutnya, tempat tidur ini sangat efisien karena dapat dibongkar pasang dengan mudah.
“Tempat tidur ini juga bisa untuk isoman. Terbuat dari kertas/karton/kardus sehingga ramah lingkungan. Tempat tidur yang rusak bisa kita daur ulang kembali untuk menjadi tempat tidur yang bagus,” pungkasnya. (hadi)