CakrawalaNews.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan akan memberikan bantuan penguatan struktur bagi Pondok Pesantren (Ponpes) yang hasil auditnya dinyatakan tidak memenuhi standar kekuatan bangunan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya menjaga keselamatan para santri di seluruh Ponpes di Kota Pahlawan.
“Jikalau ada penguatan-penguatan, maka kami juga akan membantu,” tegas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, usai meninjau Ponpes Hikmatun Najiyah di Jalan Sidosermo III No 16 A dan B, Senin (27/10/2025).
Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari program kolaborasi Pemkot Surabaya dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk memantau dan mengaudit kekuatan struktur bangunan seluruh Ponpes di Kota Surabaya.
Eri menjelaskan, audit dilakukan guna memastikan setiap bangunan Ponpes aman dan layak digunakan, terutama bagi para santri yang menempatinya. Dari total sekitar 1.100 Ponpes yang terdaftar di Kementerian Agama (Kemenag), seluruhnya sudah memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) lama. Namun, Pemkot ingin memastikan apakah kondisi bangunan saat ini masih sesuai dengan izin yang dimiliki.
“Di seluruh Kota Surabaya, semua pondok yang terdaftar di Kemenag sudah memiliki IMB. Tetapi IMB-nya lama, sehingga hari ini kita sesuaikan — apakah kondisi bangunan sekarang masih sama atau ada perubahan,” jelas Eri.
Kerja sama dengan ITS dilakukan agar proses pengecekan lebih akurat dan terukur. Pemantauan difokuskan pada bangunan bertingkat atau rumah lama yang kini difungsikan sebagai tempat mengaji. “Seperti di kawasan Sidoresmo ini, kami lakukan pengecekan struktur pondoknya,” ujarnya.
Menurut Eri, hasil audit ITS nantinya akan menjadi dasar penerbitan IMB baru sesuai kondisi terkini. Jika bangunan dinilai aman, Pemkot akan membantu proses administrasinya. Namun jika ditemukan bagian yang kurang kuat, Pemkot siap turun tangan memberikan bantuan penguatan struktur.
“Dari hasil pengecekan ITS nanti, kalau sudah sesuai maka kami gambarkan strukturnya dan keluarkan IMB baru. Tapi kalau perlu penguatan, Pemkot akan membantu,” terang Ketua Alumni ITS Jawa Timur itu.
Terkait pendanaan, Eri menyebut proses perbaikan dilakukan secara gotong-royong. Sumber pembiayaan bisa berasal dari APBD, dana wakaf, maupun dukungan pihak lain, dengan koordinasi bersama DPRD dan Kemenag. “Kita lakukan bersama-sama dengan beberapa pihak,” imbuhnya.
Eri menargetkan tim gabungan Pemkot Surabaya dan ITS dapat menyelesaikan pengumpulan data kekuatan struktur Ponpes pada akhir November 2025. Hingga kini, sudah 15 Ponpes yang selesai diperiksa, dan seluruhnya dinyatakan dalam kondisi aman.
“Namun kami tetap mencocokkan dengan IMB lama, meskipun bangunannya sudah kuat,” kata Eri.
Ia menegaskan, audit ini bukan sekadar penyesuaian administratif, tetapi bentuk tanggung jawab pemerintah dalam melindungi para santri. “Ini upaya kami untuk menjaga keselamatan para santri di Kota Pahlawan,” pungkasnya.















Respon (1)