Surabaya,cakrawalanews.co – Tingginya limbah B3 (Bahan Beracun Berbahaya) di Jatim mengundang perhatian Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim. Oleh karena itu Komisi D DPRD berharap pembangunan pabrik limbah B3 bisa terailsasi atau dibangun pada 2020.
Ketua Komisi D DPRD Jatim, Kuswanto dikonfirmasi Senin (21/10) mengatakan, dari data yang ada jumlah rumah sakit di Jatim ada 383 rumah sakit, 966 puskesmas dan 1502 poliklinik yang semuanya adalah penghasil limbah B3 di Jatim. “Limbah-limbah tersebut dibuang di incinerator dan menghasilkan abu yang nantinya di buang di pabrik pengolahan limbah di cileungsi Bogor,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pihak komisi D sudah melakukan peninjaun langsung ke lapangan ke Rumah Sakit Saiful Anwar pada Jumat (18/10) melihat proses pembuangan limbah B3 tersebut. Kemudian yang menjadi masalah limbah B3 yaitu proses pembuangan limbah B3 tersebut ke Cileungsi Bogor. “Pembuangan sampah hanya bisa dilakukan sebulan dua kali sehingga ongkos pembuangan limbah hingga pengirimannya ke Cileungsi mahal,”paparnya.
Oleh karena itu, ia mendesak agar proses pembuatan pabrik limbah B3 yang akan dibangun Pemprov Jatim di Mojokerto segera terealisasi atau dipercepat pada Desember 2019.“Rencananya Desember akan dilakukan pemerataan di lokasi perhutani yang akan di bangun pabrik B3. Kami target tahun 2020 pabrik pengolahan limbah B3 harus sudah bisa digunakan,”pungkasnya. (jnr/wan)