Surabaya,cakrawalnews.co-Pemerintah terus mendorong untuk mempersiapkan kendaraan flexi engine atau yang bermesin fleksibel. Sebab pemerintah bisa memproduksi biofuel dari kepala sawit atau dari CPO. Meskipun negara-negara Eropa masih melarang bahan bakar dengan kelapa sawit.
Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, saat membuka pameran otomotif yang digelar oleh Gabungan Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo) bertajuk GIIAS Surabaya 2019, Jumat pagi (29/3).
“Sekarang menjadi pembicaraan Indonesia dan Eropa. Dimana Eropa melarang bahan bakar dengan kelapa sawit. Dan ini merupakan unfairplay practice. Pemerintah sedang mengkaji langkah lanjutan dari pada trik yang tidak fair ini,” jelas Airlangga.
Ia mengatakan saat ini pemerintah tengah meningkatkan pengunaan biofuel dan didorong menjadi Bio 20 menjadi Bio100. “Kalau di Brasil mengunakan etanol menjadi Etanol100. Kita bisa menggunakan kepala sawit yang kita sebut dengan green aftur atau biodisel 100, yang prosesnya dalam waktu 2 tahun bisa produksi. Sedangkan produksi green diesel ini setara dengan euro empat. Dari uji emisi itu memenuhi persyaratan dari lingkungan,” tandasnya.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, yang juga hadir pada pembukaan Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2019, mengatakan akan mendukung peningkatkan penjualan sektor otomotif, karena hal tersebut juga akan berdampak pada income dan meningkatkan peluang ekonomi di Jatim.
” Kami juga berharap sektor otomotif semakin meningkat meskipun saat ini masih kecil di Jawa Timur, dengan adanya tol trans Jawa, maka daya saing penjualan di sektor tersebut menjadi luar biasa, “tambahnya.
Setelah prosesi peresmian, Menteri Perindustrian Airlangga dan Wagub Jatim Emil Elistiyanto Dardak melakukan kunjungan ke setiap booth peserta.
Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, mengatakan GIIAS The Series, diselenggarakan sejak 29 Maret hingga 7 April 2019 ini, mentargetkan 50 ribu pengunjung. Dengan target penjualan sebanyak 2.500 unit, mengaca pada penjualan pada tahun 2018 lalu sebanyak 2.200 unit.
“Jawa Timur memiliki sejarah yang baik dalam penjualan kendaraan bermotor terutama mobil penumpang dan komersial. Melalui GIIAS Surabaya 2019 kami ingin mengajak masyarakat Jawa Timur untuk bisa menikmati perkembangan kendaraan motor terkini,” ujar Nangoi.
GIIAS Surabaya 2019 diikuti 12 merek kendaraan penumpang mencakup Daihatsu, DFSK, Honda, Hyundai, Isuzu, Lexus, Mazda, Mitsubishi Motors, Nissan, Suzuki, Toyota, dan Wuling, serta 3 merek kendaraan komersial, yakni DFSK, Fuso dan Isuzu.(jnr/wan/mad)