CakrawalaNews.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran virus polio, terutama jenis VDPV2-n yang baru-baru ini ditemukan di Papua Nugini. Meskipun belum terdeteksi di Kota Pahlawan, potensi penularan yang bisa menyebar ke wilayah lain di Indonesia membuat Pemkot bergerak cepat.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 400.7.7.1/12085/436.7.2/2025 tentang Kewaspadaan Dini dan Kesiapsiagaan Menghadapi Risiko Penyebaran Virus Polio VDPV2-n. Edaran ini menjadi pedoman resmi seluruh wilayah dan institusi di Surabaya untuk meningkatkan langkah antisipatif.
“Peningkatan kepedulian dan tanggung jawab bersama sangat diperlukan untuk meningkatkan kewaspadaan dini dan kedisiplinan dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit polio serta penyakit menular lainnya,” tegas Wali Kota Eri, Jumat (20/6/2025).
Dalam surat edarannya, Wali Kota Eri mengimbau seluruh pemangku wilayah, lembaga pemerintah dan swasta, serta warga Kota Surabaya untuk tetap waspada, berpartisipasi aktif, dan disiplin dalam mencegah serta meminimalkan risiko penularan polio secara terpadu dan komprehensif.
Salah satu langkah konkret yang ditegaskan Eri Cahyadi adalah memastikan anak-anak usia 0–5 tahun telah mendapatkan imunisasi polio lengkap. Hal ini menjadi benteng utama mencegah serangan virus yang menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan ini.














