Tak hanya BPJS Kesehatan dan subsidi servis, Cak Eri juga meminta jajaran pemkot menganggarkan jaket untuk driver online. Baginya, jaket ini sekaligus sebagai identitas mereka adalah warga Surabaya.
“Jangan sampai di Surabaya ada saudara-saudara saya yang bekerja ojek online tapi jaketnya mangkak kabeh (kusam semua). Jadi paling tidak dianggarkan setahun, diberikan jaket dua, sehingga uang (hasil ojek online) bisa buat beli lainnya,” ujarnya.
Cak Eri mengakui bahwa pemkot tidak bisa membahagiakan seluruh warga dengan memberikan pekerjaan. Namun ia memastikan selalu hadir memberikan dukungan dalam upaya meningkatkan pendapatan warga. Bentuk dukungan itu seperti memberikan BPJS Ketenagakerjaan hingga subsidi servis ganti oli bagi ojek online aktif.
“Karena kalau semua diberikan pekerjaan padat karya atau bekerja (outsourcing) di pemkot, juga tidak mungkin. Jadi biarkan semua bekerja dengan kemampuan dan kenyamanannya masing-masing, tapi saya bisa mensupport apa gitu. Itu yang kami lakukan,” bebernya.
Di akhir sambutannya, Cak Eri menginstruksikan untuk mengembangkan Pitstop di seluruh wilayah Surabaya. Untuk itu, ia meminta jajarannya mencari aset idle pemkot yang lokasinya strategis digunakan seperti RPK Pitstop Manyar.














