Surabaya, Cakrawalanews.co – DPRD Surabaya mengusulkan revitalisasi total sejumlah puskesmas di sejumlah wilayah di Kota Pahlawan yang selama ini dinilai sudah tidak layak sebagai tempat pelayanan kesehatan masyarakat.
Ketua DPRD Surabaya Armuji, mengatakan puskesmas yang sarana dan prasarananya belum memadai standar pelayanan, lebih baik dibongkar total dari pada renovasi tambal sulam.
“Sebab, tidak saja biayanya yang relatif sama, namun hasil bongkar total akan menjadikan gedung puskesmas menjadi lebih baik,” katanya seperti dilansir Antara, Minggu.
Menurut dia, saat ini masih banyak puskesmas yang belum memenuhi standar pelayanan, utamanya sarana prasarana yang belum memadai. Puskesmas yang kondisinya tidak memadai inilah yang dia nilai perlu direvitalisasi. “Apalagi, lahan puskesmas di Surabaya relatif terbatas,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, seiring dengan perkembangan zaman, revitalisasi gedung-gedung puskesmas sekarang bisa dibangun bertingkat demi untuk layanan pasien.
Ia mencontohkan Puskesmas Ngagel Rejo yang semula kumuh, kini menjadi bagus. Standar layanan di puskesmas tersebut sekarang cukup memadai dan sarana prasarananya juga memenuhi standar.
“Yang membuat saya mengapresiasi khusus adalah inovasi layanan yang memanfaatkan teknologi informasi. Ada aplikasi pendaftaran daring (dalam jaringan) tiga bahasa yakni bahasa Madura, Jawa, dan Indonesia,” ujarnya.
Oleh karena itu, Armuji mendorong seluruh puskesmas di Surabaya meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat dengan memaksimalkan penggunaan teknologi informasi.
“Seperti Puskesmas Ngagel Rejo yang sudah mulai mengadopsi teknologi informasi dalam memberi layanan kepada semua pasien. Ini yang patut dicontoh puskesmas lain,” katanya.
Ia mengaku terkesan dengan pemanfaatan layanan daring untuk antrean pasien, yang diterapkan Puskesmas Ngagel Rejo. Dalam layanan ini, lanjut dia, setiap pasien yang datang akan di-entry datanya, sehingga masuk database. Kemudian mereka langsung menerima kartu antrean yang tertera dalam layar.
“Mereka akan dipanggil seperti saat antre di bank,” ujarnya.
Layanan antrean untuk pasien ini telah memberi kenyamanan pada pasien. Mereka yang mendaftar awal, tidak akan belakangan dilayani karena tertera di layar dan terekam nomor antreannya. Setiap hari rata-rata tercatat ada 200 kunjungan pasien. (CN1)